"Hahhhh shhhh" Tama mendesah pelan, tubuhnya terasa sangat sakit sekali, ia bahkan tak dapat melihat dengan jelas!
"To — AKHHH!!!!" Baru saja Tama membuka mulutnya, ia sudah merasakan hantaman keras di kakinya!
"Mau apa kaliann! jangan menggangu terus sampah! pengecut kalian!" Teriak Tama, ia tak tahan dengan semua siksaan ini!
"Terlalu banyak bicara kau jalang! diam dan rasakan saja apa yang kami lakukan! sebelum nyonya datang dan membunuhmu!" Ujar laki laki bertubuh besar dan berotot itu.
"Gua gatakut sama nyonya kalian! nyonya kalian berada di bawah kaki gua jadi kalian gausah banyak gaya!" Dua pria berotot itu tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Tama, salah satunya menjambak rambut Tama dengan kencang.
"Akhh— brengsek" Tama meringis saat rambutnya yang panjang di jambak dengan kuat.
"Nyawa lo ada di tangan gua, jadi gausa banyak tingkah! kaki tangan lo sekarang aja di iket. Gausa bacot mau bunuh nyonya gua, lo aja belum tentu bisa lari dari sini" Ucapan itu membuat Tama geram! ia sangat benci di remehkan.
"NYONYA DATANG!!!" Salah satu penjaga di depan berteriak heboh saat "ketua" yang mereka panggil "nyonya" itu datang.
Seorang perempuan kecil dengan tubuh ramping datang bersama dengan laki laki jangkung yang.. sepertinya Tama kenal.
"APAKAH ITU MUNGKIN?!" Ujar Tama dalam hatinya.
"Chanyeol hyung?" Tama memanggil laki laki jangkung itu dengan suaranya yang serak setelah berteriak.
"Aku bukan hyungmu sialan, berhenti memanggilku dengan panggilan itu!" Chanyeol mendekat dan menampakkan dirinya serta nyonya Jung Taeyeon yang menggunakan dress hitam pekat yang sebenernya membuat dirinya terlihat anggun seperti ratu tetapi dengan perilaku seperti ini? ia bahkan tak pantas di sebut sebagai seorang ibu.
"Halo manis, mengapa engkau tidak menyapaku? bukankah kau kekasih anakku? seharusnya kau datang untuk menyapaku Taeyong" Taeyeon mendekat, ia memegang dagu Tama dengan jari telunjuknya.
"Tak ku sangka kau begitu cantik rupanya, apakah dengan wajah ini kau memikat hati puteraku? hmm?" Jari jemari Taeyeon terus menjelajah di wajah Tama yang penuh dengan luka.
"Apa yang kau inginkan dariku?" Ujar Tama, ia sudah sangat muak berada di dalam gudang ini!
"Nyawamu manis~" Suara Taeyeon mengalun begitu indah ketika ia mulai bersenandung kecil dan tanpa aba aba..
PLAKK!
Taeyeon menampar wajah Tama dengan keras sampai menyebabkan luka baru di bibir Tama.
"Lee Taeyong... anak dari Lee Jaejoong dan Lee Yoona, betul bukann? putra satu satunya keluarga Lee dan penerus keluarga itu. zzzz sangat tidak asik! kau hanya mengetahui bahwa kau punya hyung yang orang tuamu angkat, tanpa tau apa hal keji yang orang tuamu lakukan" Taeyeon terkekeh geli, ia melihat Tama mulai ke trigger dengan ucapannya.
"Uang, nyawa, Jabatan, Wanita. Bukankah itu hal normal yang menjadi imbalan dalam perjanjian keluarga keluarga seperti kita? betul Lee Taeyong?" Tama hanya diam, kepalanya mulai pusing. Ia kembali melihat potongan memori lama tentang kejadian kejadian mengerikan yang pernah ia lihat.
"Kalian menawarkan bantuan dan balasannya uang atau wanita, atau sebaliknya. Aku tidak terkejut karena keluarga suami, ah lebih tepatnya mantan suamiku juga seperti itu. Tapi bukankah keluarga kalian terlalu serakah? hingga harus melakukan hal hal menjijikkan untuk mendapatkan banyak keuntungan?" Ucapan Taeyeon berdasarkan informasi yang ia selidiki dan tentu saja informasi yang ia dapat dari Chanyeol, yang bodohnya tidak ia selidiki lebih lanjut.
"Tidakkah kau cukup pintar untuk berpikir bahwa keluarga mu itu tidak se "dermawan" itu untuk mengangkat seorang anak yang bahkan tidak ada hubungannya dengan kalian?" Taeyeon mencengkeram kuat dagu Tama.
"Shhhh, le—paskaan hhh" Tama mendesah pelan, ia merasa pusing bukan main! kepalanya seperti di pukul ribuan kali.
"Apakah kau tidak ingat? sehari sebelum Hyungmu datang kerumahmu? kau mendatangi sebuah rumah bersama keluarga mu..." Taeyeon menggantungkan omongannya, ia mendekatkan wajahnya ke telinga Tama lalu berbisik.
"Kau tidak ingat? saat orang tuamu dan anak buahnya di depan matamu menembaki satu keluarga dengan brutal, tanpa ampun menajarah seluruh harta benda yang mereka miliki" Ucapan Taeyeon berhasil membuat Tama terkena serangan panik! tubuhnya bergetar pelan, ia kehilangan kendalinya dan bahkan tak dapat bernapas dengan benar.
"Ingatlah Taeyong, Lee Taeyong.. Kau harus kembali mengingat seluruh masa lalumu. Kau harus hidup dengan semua ingatan itu Lee Taeyong!" Taeyeon mengatakan kalimat terakhirnya dengan tegas!
Setelah mengucapkan kalimat itu, keadaan Tama semakin memburuk! tubuhnya semakin bergetar hebat dan wajahnya memerah karena kesusahan bernapas, semua orang disana mulai panik karena mereka tak boleh kehilangan Tama secepat ini!
"Yak! apa yang kalian lakukan? cepat buka ikatannya pindahkan ia ke sel di dalam dan panggilkan dokter untuknya, kita masih membutuhkan dirinya!" Perintah Taeyeon langsung di jalankan anak buahnya, Tama di pindahkan ke sebuah tempat tidur di dalam sebuah sel yang mirip seperti sel penjara itu.
Tangan dan kakinya kembali di borgol, tak lama seorang dokter datang menuju ke sel tahanan Tama bersama dengan seorang perawat.
"Ada apa ini?" Ujar dokter itu.
"Entahlah ia tiba tiba saja bergetar hebat dan seperti sesak nafas? dan tiba tiba ia kehilangan kesadarannya" Ujar laki laki yang memindahkan Tama.
Dokter itu mulai memeriksa Tama, tentu saja mengobati seluruh luka luka yang ada di tubuhnya. Namun betapa terkejutnya sang dokter mengetahui fakta bahwa Tama sedang mengandung?!
"Yak! kalian menyiksa seseorang yang sedang mengandung?!" Ucapan dokter itu membuat semua penjaga di sana kebingungan.
"Tapi... dia laki laki dok, bagaimana mungkin?" Ujar salah seorang penjaga.
"Ada beberapa hal yang mungkin saja terjadi, seperti dirinya yang mempunyai rahim dan dapat mengandung" Ucapan dokter itu sepertinya terdengar oleh Taeyeon dan itu menarik perhatiannya.
"Apa kau bilang dok? ia memiliki rahim?" Taeyeon mendekat ke arah dokter itu untuk memastikan apa yang ia dengar itu tidaklah salah.
Dokter itu menganggukkan kepalanya tanda ia membenarkan pertanyaan Taeyeon. "Dan jika aku tidak salah, aku dapat merasakan detak jantung sang janin di nadinya.."
Perkataan sang dokter membuat Taeyeon terkejut! Tama? mengandung??!
"Apakah bisa digugurkan saja kandungan itu?" Ujar Taeyeon.
A.s
Double update Karena lagi happy aja c
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂 𝐀 𝐍 𝐃 𝐘
FanfictionBertemu denganmu adalah sebuah takdir, mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan tapi keadaan kita yang membuatnya rumit. Jaeyong + Johnten