war

295 49 1
                                    

BREAKING NEWS
Seorang CEO perusahaan besar di Indonesia terekam kamera CCTV menganiaya seorang remaja tengah viral di media sosial

PLAKK
PLAKK

"Bodoh! dasar bodoh! Apakah kau tak bisa menggunakan akal sehatmu?! Untuk apa kau menganiaya seseorang tanpa berpikir?!" Ibunda Jeffry mengamuk di hadapan Jeffry, ia terus-menerus menampar anak semata wayangnya itu.

Sedangkan yang di tampar hanya terdiam seribu bahasa karena ia tak mampu berbicara apapun lagi.

"Pergilah, aku tak ingin bicara dengan mu mom" Jeffry mendudukkan dirinya du kursi miliknya, ia terlalu malas menghadapi ibunya.

"Perintahkan pada Johnny untuk menghapus semua artikel terkait masalah ini, malam ini mommy mau sudah tidak ada artikel tentang dirimu ini" Jung Taeyeon hendak pergi saat Jeffry menarik tangan perempuan itu dan mencekik lehernya dengan kuat.

"Tidakkah cukup selama ini diriku menjadi budak dirimu yang haus akan kekuasaan dan kekayaan? jangan bertingkah hanya karena dirimu adalah ibuku, kau bahkan tak pernah menjalankan tugasmu sebagai ibuku" Tangan kekar milik Jeffry mengusap wajah ibunya.

"Aku takkan kaget jika aku mengetahui fakta bahwa ayahku mati di tanganmu nyonya Jung" Taeyeon yag yang merasa kesal lalu menendang kaki Jeffry dan mengubah posisi menjadi Jeffry yang ia cekik.

"Kau? hanya seorang anak kecil bodoh, tak jauh berbeda dengan ayahmu yang tolol itu. Bukankah kau harusnya berterimakasih kepada diriku karena aku tak membunuhmu?" Taeyeon terkekeh lalu pergi meninggalkan putra sulungnya, Setelah itu Johnny masuk untuk memeriksa keadaan Jeffry.

"Kau baik baik saja?" Johnny menghampiri Jeffry yang terduduk di lantai dengan kemeja berantakan dan bekas cekikan memerah di lehernya.

"Ya, aku baik hanya merindukan dirinya" Jeffry tertawa kecil mengingat semua kenangan tentang Tama.

"Apakah kau masih berhubungan dengan Theo?" Johnny menggelengkan kepalanya, semenjak pemakaman Yera Theo dan Tama memutuskan kontak dengan Jeffry dan Johnny jadi jelas keduanya kalang kabut memikirkan dua laki laki cantik itu.

"Apa kita pantas untuk mengejar mereka?" Jeffry dengan senyuman sendunya menatap kearah Johnny.

"Gatau, gue ga yakin kalo mereka bakal nerima kita. sorry to say khususnya lu, karena gue sama Theo cuma sebatas teman sejauh ini" Johnny mengangkat bahunya sedikit.

"Gue yakin berita itu Tama yang rilis, hapus semua beritanya gue gamau nyokap gue macem macemin Tama kalo beritanya malam ini belom hilang" Ucap Jeffry, ia berusaha untuk membayar kesalahannya itu dan mencoba melindungi Tama meskipun sebenarnya tidaklah berguna.

Johnny meninggalkan ruangan Jeffry lalu mencoba menghubungi mitra kerjanya dalam bidang media yaitu Wendy.

"Sis, i need your help"

"Apa itu?"

"Hapus semua berita tentang penyerangan Djung Jeffry yang berada di internet dan sosial media"

"Untuk apa aku melakukannya? aku bukan pembantumu John"

" Lima puluh juta akan masuk ke rekening milikmu jika kau berhasil menghilangkan semua beritanya malam ini dan aku akan mengirimkan beberapa hadiah untukmu, deal?"

"Seratus juta, dalam waktu tiga jam semuanya akan terhapus dari internet"

"Deal"

Setelah menyelesaikan negosiasi dengan pihak Wendy, Johnny harus kembali menyelidiki tentang keluarga Lee. Mau tidak mau ia harus lakukan karena itu tugasnya sebagai sekertaris keluarga Jung.
















Sementara itu dilain tempat, Tama sedang berada di ruanganya ia sedang tidak berbuat apapun selain menunggu reaksi masyarakat setelah ia mengungkapkan rekaman CCTV tersebut.

Disaat Tama sedang duduk dengan tenang Felix datang dengan terburu-buru kedalam ruangannya.

"Hyungg, kau harus melihat ini!" Tama yang sedang termenung terkejut karena Felix.

"Kenapa si? berisik banget astaga" Tama mengambil alih iPad yang Felix bawa, ia melihat bahwa semua artikel terkait Djung Jeffry menganiaya seseorang sudah hilang padahal tadi pagi ada ratusan lebih artikel yang membahas kejadian itu.

"Kok bisa? Bajingan! dia memiliki koneksi sebanyak apa?" Tama memukul meja kerjanya, sementara Felix hanya diam saja.

"Kalau begitu kita ikuti cara main mereka dan jangan hanya menggunakan media saja" Tama hanya tersenyum tipis yang tak bisa di tebak apa tujuannya.















A.s
ga jelas ya? maaf ya 🙍
aku mnta votenya ya kakak 😇

s ga jelas ya? maaf ya 🙍 aku mnta votenya ya kakak 😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 𝐂 𝐀 𝐍 𝐃 𝐘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang