"Hai, Jung. Can you explain what really happened? Because your mother only cried since an hour ago" Jeffry menjawab pertanyaan kakeknya dengan anggukan, lalu ia mulai bercerita.
"So, the beginning was when my mom and I came to Indonesia Actually for business matters, but it seems that this grandfather's son-in-law's subordinates are tracking that in Indonesia there is an only son from Lee family then this grandfather's son-in-law began to plan many things in order to kill or at least capture the son of the Lee family" Jeffry terus menjelaskan kejadian sebenarnya.
FLASHBACK
"Hi boy, Hey boy, I found someone who killed your father a few years ago" Ucapam Taeyeon sontak memancing rasa penasaran Jeffry, karena Jeffry sangat dekat dengan ayahnya namun secara misterius ayahnya hilang saat dirinya berusia 19 tahun.
"Who's he?" Ucap Jeffry, ia hanya memandangi ibunya dari jauh karena enggan mendekati perempuan itu.
"Lee Taeyong, Ah I mean Lionel Tama Yudisthira. He changed his name when he came to Indonesia ten years ago." Taeyeon memberikan iPad yang ia pegang dan menunjukkan data diri Tama beserta photo dan kampus tempat Tama berkuliah bahkan alamat rumahnya di Indonesia dan di Korea.
"How did you get all this?" Tanya Jeffry, ibunya hanya tersenyum tipis.
Selang satu tahun mereka berada di Indonesia untuk mengembangkan perusahaan mereka ibunda Jeffry kembali membicarakan tentang Tama.
"Jeff, apakah kau mau membalaskan dendam atas kematian ayahmu?" Ucap Taeyeon dengan santai.
"Bagaimana caranya?" Jeffry mengalihkan perhatian dari laptop kearah ibunya yang duduk di sofa ruangannya.
Ibunya menjelaskan rencana untuk membuntuti Tama dan menerornya dengan beberapa teror yang Taeyeon anggap candaan belaka.
"Akan aku pikirkan, sekarang kau harus pergi karena kau hanya mengganggu pekerjaanku" Ucap Jeffry.
Selang beberapa hari sejak percakapan itu Jeffry secara tidak sengaja bertemu dengan Tama, ia terpesona dengan kecantikan wajah Tama dan ia benar benar jatuh dalam pesonanya saat itu. Ia tidak tau itu Tama yang ibunya maksud.
Karena sejujurnya Jeffry sudah lupa wajah Tama sejak terakhir kalinya ia melihat photo Tama, ia pun tak ingat namanya.
Kejadian tembak menembak yang Jeffry saksikan di depan rumah Tama itu adalah ulah anak buah ibunya, tanpa persetujuan Jeffry tentunya.
Jeffry bahkan tak tau ibunya mengirim orang untuk sesekali mengikuti Tama seperti saat Tama di bis.
Semenjak ia menceritakan tentang ia yang kenal dan dekat dengan Tama ibunya semakin senang karena berpikir bahwa anaknya berpihak pada dirinya.
"Apakah kau menyukai anak laki laki itu? mengapa aku sering sekali melihat dirimu menghubungi atau bertemu dengannya?" mendengar perkataan ibunya Jeffry terlihat sangat marah!
"Untuk apa aku menyukainya?! aku hanya berusaha untuk membuat dirinya percaya padaku dan memudahkan rencana kita!" Ucap Jeffry, ia masih denial dan menolak menerima fakta bahwa ia memang menyukai Tama.
Tanpa ia sadari ia terus berusaha mendekati Tama lebih dari yang ia rencanakan awalnya, ia mulai menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Tama sudah empat bulan ia kenal dan dekat dengan Tama.
"Aku mencintainya, bisakah kita berhenti mengganggunya? aku akan melakukan apapun untukmu asalkan lepaskan dirinya" Ucap Jeffry pada ibunya, naasnya Jeffry malah mendapatkan tamparan keras di wajahnya.
"Apa kau gila?! dia yang membunuh ayahmu bodoh! ayah yang selalu kau puja puja! dia yang membunuhnya!" Ucapan Taeyeon membuat Jeffry kesal karena ia sudah mengetahui bahwa ayahnya tak meninggal melainkan hilang.
"Ayahku belum meninggal! kau hanya mengarang cerita itu untuk menggunakan diriku sebagai umpannya!" Jeffry pergi meninggalkan ibunya, ia berencana untuk menemui Tama tetapi ia berniat untuk melihat ke markas Tama.
Sebelum ia pergi ke markas Tama ia mampir di sebuah supermarket berniat untuk membeli permen dan rokok untuk dirinya dan Tama namun ia bertemu dengan salah satu anak buah Tama yang mengenalnya.
"Kau mengincar apa dari bos kami? hingga kau terus menerus mendekatinya?" Ucap laki laki itu, Jeffry menaikan satu alisnya saat mendengar perkataan laki laki itu.
"Apakah dia menjilatmu? ku dengar dia penjilat bahkan pembunuh, jika saja bukan karena gajiku yang besar disana mungkin aku akan pergi karena dia terlalu menjijikkan!" Ucapan laki laki itu membuat Jeffry kesal! ia mendorong laki laki itu lalu memukuli wajahnya dengan keras.
"Jaga baik baik bicaramu! Kau bisa saja mati di tanganku bodoh! dirimu cuma seorang sampah yang rela menjilat kotoran sekalipun untuk mendapatkan uang!" Jeffry pergi meninggalkan laki laki itu, handphonenya berdering pesan dari Tama muncul bahwa ia masih di kampus.
Jeffry bergegas menuju ke kampus Tama dan mengajak kekasihnya itu untuk sekedar berkencan. Jeffry bahkan tak menyangka bahwa ibunya merencanakan sesuatu yang gila keesokan harinya.
Ia tak berpikir panjang saat seseorang menelpon dirinya tengah malam buta, bahkan kenyataannya itu adalah ibunya yang menggunakan pengubah suara untuk menelpon mereka.
"Rasakan akibatnya Jung! Itulah akibatnya jika kau tak mendengar perkataan ibumu!" Taeyeon tertawa saat melihat Jeffry datang dengan wajahnya yang sedih.
"Lebih baik kau terus mendengarkan perkataanku nak, sebelum lelaki itu yang jadi jaminannya" Ucap Taeyeon dengan santai.
Jeffry tak habis pikir dengan perilaku ibunya, setelah ia mengetahui semua perbuatan ibunya itu semua sudah terlambat karena ia sudah kehilangan kepercayaan dari Tama.
Niat awal Jeffry memanglah untuk membalaskan dendam atas kematian ayahnya tetapi fakta bahwa ayahnya tidak mati membuatnya menjadi krisis kepercayaan dan terjatuh dalam jurang kebodohan.
Ia terlalu bodoh hingga ia jatuh cinta kepada Tama.
A.s
selain dari yang aku sebutin berarti kelakuan siapaaa??? penjelasannya next aja ah kapan kapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂 𝐀 𝐍 𝐃 𝐘
FanfictionBertemu denganmu adalah sebuah takdir, mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan tapi keadaan kita yang membuatnya rumit. Jaeyong + Johnten