Tama dengan perutnya yang sudah membesar hanya duduk di atas kasur yang ada di selnya, ia berhasil membuat dirinya tidak di siksa secara fisik oleh Taeyeon dan anak buahnya. Sudah sebulan semenjak Chanyeol datang, setelah itu tidak ada yang pernah datang lagi ke sel nya. Tama lebih banyak diam dan tak melakukan apapun kecuali memberikan usapan lembut pada perutnya.
Terkadang ia merasa bersyukur karena ia tetap hidup sampai sekarang, tetapi kadang ia sangat marah mengapa keluarganya seakan-akan tidak mencari dirinya?
yang ia lakukan hanya terus menangis tanpa bersuara dan tertidur setelahnya, ia kadang merasa senang karena ibunya datang ke mimpinya dan kadang ia merasa sangat kosong karena ia tidak bisa bicara dengan siapapun kecuali dengan bayi yang ada di dalam kandungannya yang sesekali merespon ucapannya dengan tendangannya.
Tama sangat senang karena sang bayi tidak membuat dirinya merasakan sakit yang berlebihan, ia selalu mengucapkan kalimat syukur dan terimakasih karena sudah menemaninya disini.
"Maaf ya baby, mommy tidak bisa memberikan kamu kenyamanan karena mommy di tahan.." Lihirnya, setelah itu ia merebahkan diri di kasur dan memejamkan matanya sambil terus mengusap perutnya yang membuncit.
Sementara di atas ruang bawah tanah itu Chanyeol sedang berbicara dengan Taeyeon di ruangan Taeyeon. Chanyeol hanya berharap ia dapat meyakinkan wanita paruh baya itu dan mendapatkan imbalan yang Marsello dan Jeffry janjikan, dengan dua perusahaan itu ia tak perlu lagi menjadi budak keluarga Lee ataupun Jung atau bahkan budak Arthur lagi, dan suaminya di korea tak perlu mencari pinjaman uang untuk biaya persalinan anak mereka.
"Sudahlah nyonya, tidak ada gunanya kita menyekap dia. aku sudah mendapatkan informasi bahwa keluargaku lah yang menyerang keluarga Lee terlebih dahulu dan menyebabkannya nyonya Yoona keguguran oleh karena itu keluarga Lee marah dan menyerang kembali keluargaku! tidak semua anggota keluargaku mati.. paman dan bibiku masih hidup, bahkan ternyata adikku hidup di bagian dunia lain!" Ohh tentu saja itu semua adalah kenyataannya, Marsello kembali membuka suaranya untuk terus mencoba melepaskan Tama dari Taeyeon.
"Tetap saja! ia adalah anak pembunuh suamiku!" Bentak Taeyeon, Chanyeol hanya tersenyum kecut.
"Bukankah kau tak pernah menganggap Jung Yunho sebagai suamimu dulu..?" Informasi yang Marsello miliki memanglah sangat berguna untuk menyerang mental Taeyeon.
"Tidak usah banyak bicara! pergi sana!" Bentak Taeyeon, Chanyeol hanya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan ruangan itu.
Selang dua hari dari kunjungan Chanyeol kerumah Jung Taeyeon, ia mendapatkan sebuah kabar yang mengejutkan!
BREAKING NEWS
CEO DARI JUNG CONSTRUCTION ATAU NYONYA J T DI TEMUKAN TERGANTUNG DI RUANG KERJANYA YANG BERADA DIRUMAHNYA!Jeffry mendudukkan dirinya.. ibunya? ibunya gantung diri?! Ia langsung bangkit dari duduknya dan berlari menuju kerumah ibunya! selang dua puluh lima menit ia sampai di kediaman ibundanya dan ia dapat melihat banyaknya petugas polisi dan LFN yang datang ke rumahnya.
Dalam pikiran kalut Jeffry ia tidak pernah berpikir bahwa ibunya akan bunuh diri! pasti ada pihak ketiga yang melakukan hal ini, meskipun sebenarnya Taeyeon bukanlah ibu kandung Jeffry, tetap saja ia pernah di rawat oleh wanita itu. Perasaan sayangnya masih ada meskipun kalah dengan rasa benci yang ia miliki terhadap Taeyeon.
"Yaa! biarkan aku masuk, aku putranya!" Ujar Jeffry, tapi ia tetap tidak diizinkan untuk masuk ke dalam kediaman ibundanya. tak berselang lama Theo dan tim forensik keluarganya datang kerumah Taeyeon dan bersama dengan seorang jaksa yang bernama Tian memasuki kediaman ibundanya.
"Saya Tian dari Kejaksaan setempat, membawa surat perintah untuk mengalihkan kasus ini kepada kami dan kami juga mendapatkan surat pemerintah penggeledahan tempat ini" Petugas polisi dan LFN yang bertugas pun langsung memberikan laporan dan barang butki yang ada kepada tim forensik keluarga Lee.
"Geledah seluruh rumah ini, jangan sampai ada yang terlewat" Perintah Theo dengan suara lantang.
"Theo!" Jeffry masuk kedalam dan mendekati Theo.
"Gua menerima informasi dari salah satu anak buah nyokap lo kalo Tama kemungkinan besar di sekap di rumah ini" Ucap Theo.
"Jangan cari di atas tapi coba cari ruang bawah tanah dikarenakan gua tau nyokap gua se detail apa.." Theo hanya Menganggukkan kepalanya dan memulai pencarian.
Setelah lima jam menggeledah rumah Taeyeon ia menemukan ruang bawah tanah itu! Sedangkan mayat Taeyeon sudah di bawa tim forensik untuk di otopsi, Jeffry mengatakan kemungkinan ibunya di bunuh juga sangatlah besar karena wanita itu memiliki terlalu banyak musuh.
"Yak ini sepertinya ruangan itu!" Ujar salah satu tim forensik.
"Jangan ada yang masuk! biarkan team forensik yang masuk dan memeriksa!" Theo berteriak lantang ketika ada yang ingin memasuki ruangan itu.
Sekitar enam orang dari tim forensik masuk keruangan itu untuk memeriksanya.
"Kerik lantai beserta temboknya, bawa sprei, sarung bantal, rantai dan borgol itu" mereka mendengarkan perkataan dokter forensik itu dan memabwa semuanya untuk di periksa.
"Apa mungkin Tama sempat berada disini..?" Jeffry memegangi dadanya yang terasa nyeri setelah melihat sel bawah tanah yang mungkin pernah menjadi tempat Tama tinggal.
Jeffry memperhatikan setiap inchi ruangan sepetak itu, ia tak bisa membayangkan bagaimana Tama bisa tinggal di sini selama ini..
Ia bisa melihat dari kejauhan ada cukup banyak rambut yang rontok diatas bantal itu dan ada cukup banyak bercak darah di kasurnya, rasanya ia ingin membunuh lagi ibunya itu..
Tapi pikirannya tak tenang melihat sel bawah tanah ini kosong dan bahkan penjaganya pun tidak ada..
A.s
btw, Tama dimana bestie?!!
duoble up krna authornya seneng liat komen rame😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂 𝐀 𝐍 𝐃 𝐘
FanfictionBertemu denganmu adalah sebuah takdir, mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan tapi keadaan kita yang membuatnya rumit. Jaeyong + Johnten