Theo sedang duduk di ruangan milik Tama, ia mengambil alih seluruh pekerjaan Tama semenjak hilangnya laki laki itu. Iya sudah ingin menyerah ketika ia mendatangi tempat tempat dimana ia mendapatkan tanda terkahir dari alat pelacak pada tubuh Tama namun hasilnya nihil, ia tak menemukan Tama dimana-mana! Theo bahkan sudah melakukan percobaan bunuh diri hingga tiga kali akibat keputusannya untuk mencari keberadaan Tama.
Sudah hampir empat bulan laki laki itu menghilang, ia masih belum mendapat petunjuk sedikitpun dari Tama. Lee Jaejoong belum lama ini datang ke Indonesia untuk mengerahkan tenaganya mencari putera semata wayangnya itu tetapi hasilnya nihil, ia harus kembali ke Korea beberapa hari lalu karena collapse nya anak perusahaannya di Korea dan sekarang Lee Tae Shin atau Marsello kakek dari Tama yang berada di Prancis memilih untuk turun tangan langsung mencari cucu satu satunya yang menjadi pewaris seluruh kekayaan dan perusahaan yang keluarga Lee miliki.
"Theo" Marsello, laki laki yang sudah berumur itu memasuki ruangan Theo, tubuh Theo yang semakin kurus itu langsung bangkit berdiri dan menundukkan kepalanya dihadapan Marsello atau kakeknya itu.
"Iya kek? ada apa, kenapa tidak panggil Theo aja? biar Theo kesana" Theo langsung mempersilahkan untuk kakeknya duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Anak buah saya, yang bekerja sebagai dokter pernah mengatakan bahwa ia pernah dipekerjakan oleh seorang wanita cantik untuk merawat seseorang yang ia sekap" Jelas Marsello, ucapan itu cukup membuat Theo tercekat.
"Apakah mungkin??" Marsello hanya menggidikkan bahunya sedikit.
"Dia hanya mengatakan hal itu, tidak lebih. Omong-omong bagaimana tentang keluarga Jung yang kamu bicarakan?" Marsello kembali bertanya kepada Theo.
"Pfft" Theo menghela nafasnya panjang.
"Jung Jeffry, terlalu bersih. Ia bahkan tak pernah terlambat untuk membayar tagihan listrik gedung perusahaannya. Dan, untuk ibunya Jung Taeyeon, terlau kotor perusahaan miliknya dan aku terlalu pusing untuk menyelidikinya jadi aku menyuruh Felix untuk membuat rinciannya" Theo menarik nafasnya pelan.
"Wanita itu memiliki terlalu banyak masalah, dan banyak melanggar hukum namun selalu lolos dikarenakan uang yang ia miliki tentunya, mulai dari narkoba, senjata, penjualan organ tubuh, sampai penjualan manusia pun ia terlibat secara tidak langsung maupun langsung" Marsello menganggukkan kepalanya tanda ia paham dengan perkataan Theo.
"Kau menyelidiki tempat tinggalnya? lokasi perusahaan? pabrik dan lain sebagainya?" Theo menganggukkan kepalanya, ia sudah menyelidiki bahkan meletakkan banyak anak buahnya di perusahaan dan pabrik Taeyeon tapi sampai sekarang ia masih belum mendapat petunjuk apapun.
"Baiklah, saya keluar dulu" Marsello bangkit berdiri dan meninggalkan ruangan Theo.
Theo dan Jeffry begitu juga Johnny sudah bertemu beberapa kali untuk melakukan kesepakatan bersama tentunya, di karenakan Marsello mengatakan bahwa Jeffry tidak memiliki motif yang kuat untuk membuktikan bahwa ia menyekap Tama dan Marsello yakin bahwa cucunya masih hidup.
Marsello tanpa sepengetahuan cucu dan anak anak buahnya pergi dan membuat janji bersama dengan Jung Taeyeon di sebuah restoran mewah, ia hanya di temani satu orang supir dan satu orang asisten pribadinya.
Sekarang pukul delapan malam Marsello sudah berada di restoran itu, tanganya sedang memegang gelas wine sambil menunggu seseorang yang akan datang.
Berselang sepuluh menit, pintu restoran itu terbuka dan menampakkan seorang wanita dengan balutan dress merah yang sangat cocok di tubuh indahnya.
"Malam tuan" Jung Taeyeon, untuk pertama kalinya ia menundukkan kepalanya dihadapan orang lain.
Bukankah ia sangat bodoh telah menculik dan menyiksa cucu kesayangan dari Marsello?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂 𝐀 𝐍 𝐃 𝐘
FanfictionBertemu denganmu adalah sebuah takdir, mencintaimu bukanlah sebuah kesalahan tapi keadaan kita yang membuatnya rumit. Jaeyong + Johnten