Chapter 42

18.1K 1.6K 30
                                    

~~~

Wow, amazing. Ini tentu lebih dari dugaan Dara sebelumnya. See? Anak-anak kampus memang akan bergerak secepat itu untuk menuntaskan rasa penasarannya pada Dara yang hari ini keluar dari mobil Lingga. Jangan ditanya, bahkan sepanjang koridor semakin banyak yang memperhatikan keduanya saat tangan mereka saling bertautan. Dara yang mulanya sedikit risih, kini tampak tampil melangkah dengan penuh percaya diri.

Indra, teman satu kelas Dara yang sebelumnya memang sudah mengetahui hubungan mereka, terlihat santai sembari bersedekap dada. Memperhatikan mereka yang saling berbisik, menerka-nerka mengenai hubungan Dara dan juga Lingga. Dara yang melihat tingkah Indra hanya menghela napas beratnya. Sepertinya, ketika dulu Indra disogok traktiran olehnya, mulut Indra sudah gatal ingin membeberkan apa yang ia ketahui pada anak-anak kampus, pikir Dara.

Lingga mengangguk pelan, mempersilahkan Dara yang hendak bergabung dengan teman-temannya yang lain. Masih dengan status menjadi pusat perhatian, keduanya tampak tidak terganggu sama sekali. Bahkan, Dara enggan buka suara. Biar saja mereka yang berbeda fakultas dengannya penasaran hingga lulus, mengenai hubungannya dengan Lingga.

"Aku ke depan dulu, takutnya keluarga kamu nyasar ke gedung lain."

"Heem, nanti aku di sana, bareng Zyzy sama Avril." Tunjuk Dara pada kedua sahabatnya.

Lingga tersenyum, sebelum akhirnya pergi meninggalkan Dara yang langsung dikerubungi oleh teman satu kelasnya. Berbeda dengan Linzy dan Avril yang justru asik tertawa, tidak berniat untuk membantu Dara yang sedang ditodong oleh berbagai macam pertanyaan. Di ujung sana, Dara menatap Indra dengan memelas, seakan meminta pertolongan. Untungnya, lelaki itu bisa diajak kompromi. Karena sekarang, Indra terlihat berperan layaknya seorang bodyguard yang melindungi atasannya.

"Dara sama Pak Lingga emang ada hubungan. Cukup sekian. Ini acara graduation, bukan sesi wawancara, klarifikasi, atau segala macamnya!" Tegas Indra.

"Traktiran lagi, boleh dong?" Bisik Indra dengan tawa kecilnya.

"Iyaa, lo minta aja sama Pak Lingga!"

"Anjirrr, mana berani gue Dar,"

Dara mencebikkan bibirnya kesal. "Iya-iya, ntar dikirim sesuai alamat!"

Kini Dara berjalan ke arah sahabatnya yang sedang tersenyum menggoda.

"Di gandeng Pak Lingga, hot news ga tuh!!!" Pekik Avril menampilkan room chat berisi obrolan grup angkatan. "Udah kaya Gigi Hadid sama Zayn Malik aja lo," Lanjutnya meledek.

"Iri bilang! Mon maap ya, lagian di kampus gue emang seterkenal itu."

Belum sempat kembali melanjutkan perdebatannya, nyatanya kedatangan Lingga dan keluarga Dara lagi-lagi kembali menyita perhatian sekitar. Ah ya, tidak hanya itu, perayaan kelulusan Dara hari ini pun dihadiri oleh Eva dan juga Hendra. Itu surprise, btw. Karena sebelumnya, Dara sama sekali tidak tahu bahwa orangtua Lingga akan ikut datang ke sini.

Linzy dan Avril sudah berjalan menuju keluarganya masing-masing. Menyisakan Dara yang masih terdiam speechless. Bahkan Lingga dan Raynzal lah yang pada akhirnya menghampiri Dara, lengkap dengan bucket bunga ditangannya masing-masing. Dara tersenyum kecil, dihampiri oleh dua lelaki sekaligus, nyatanya hal itu membuat ia merasa memiliki selingkuhan.

My Boyfriend Is a Lecturer? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang