Chapter 51

18.4K 1.6K 67
                                    

~~~

Saat ini, Dara sedang berada di cafetaria perusahaan, menikmati jam istirahatnya bersama Mba Wulan dan juga Alqi. Fyi, Alqi memang sudah mulai bekerja di sini. Meskipun sekarang statusnya masih menjadi training, tapi Dara yakin bahwa nantinya Alqi akan direkrut menjadi karyawan tetap.

Lingga? Tentu ia pun sudah mengetahui hal ini. Selagi niat kekasihnya itu baik, dia sama sekali tidak mempermasalahkannya. Apalagi, dari awal saat Alqi memutuskan untuk rehabilitasi, Lingga sudah dapat memastikan bahwa Alqi ingin berubah menjadi orang yang lebih baik lagi.

"Makan, jangan cuma diaduk-aduk gitu!" Tegur Alqi, menyikut pelan lengan Dara.

Dara yang sedang dalam keadaan melamun, lantas tersentak kaget. Menatap Alqi dan juga Mba Wulan secara bergantian, yang tampak keheranan sedang balas menatapnya.

"Kenapa? Lagi ada masalah?" Tanya Mba Wulan. "Mba perhatiin, dari pagi kamu sering banget ngelamun tiba-tiba."

"Gapapa kok, Mba." Balas Dara sedikit kikuk.

"Berantem sama Pak Lingga?" Tebak Alqi asal.

"Engga juga."

"Terus kenapa lo galau kaya gini?"

Dara hanya menggedikkan bahunya acuh, seraya menyuapkan makanan yang tersaji di atas nampannya. Tidak berniat menjawab pertanyaan Alqi. Biar bagaimana pun, Dara harus bisa professional, dengan tidak membawa masalah pribadinya ke sini.

Alqi yang mendapatkan respon itu, terlihat memandangi Dara dengan cemas. Ia semakin yakin, bahwa pasti memang ada sesuatu yang menganggu pikiran Dara. Setelah apa yang terjadi, hubungan mereka berdua sekarang memang jauh lebih baik dan juga dekat. Dekat dalam artian sahabat.

"Gimana udah seminggu kerja di sini? Betah?" Tanya Dara mengalihkan pembicaraan.

"Betah, ada lo, soalnya." Candaan Alqi langsung mengundang tawa Mba Wulan. Dia memang sudah tahu mengenai seluk-beluk hubungan Dara dan Alqi.

"Mba, punya kenalan cewe ga sih, di sini? Yang baik gitu. Kasian nih, cowo di sebelah gagal move on kayanya." Ucap Dara memberi kode pada Mba Wulan.

"Banyak, Dar. Ntar Mba kasih list nya yaa."

"Mohon maaf ya, yang di sini ga minat alias ga tertarik sama sekali." Sahut Alqi.

"Belum juga di kenalin, udah so-soan nolak. So ganteng banget!" Cibir Dara.

"Jangan salah, sekarang gue jadi idola di sini." Balasnya penuh percaya diri.

Dara memutar bola matanya malas. Baiklah, dia akui. Saat hari pertama Alqi berkerja, lelaki itu memang sempat menjadi perbincangan hangat. Padahal, Dara pikir, masih tetap tampan Lingga kemana-mana.

"Iya, susah. Lo udah bucin soalnya. Jadi, ga bakal terpikat sama pesona gue." Lanjut Alqi lagi.

Dara terlihat kembali memasang wajah jengkelnya. Kenapa Alqi jadi seperti ini? Pikirnya.

Drrrttt... Drrrttt...

Mr.Fabian♡
Aku lagi di restoran. Kenapa?
Mau di jemput?

My Boyfriend Is a Lecturer? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang