~~~
Akhirnya...
Bertemu juga dengan hari yang selalu di nanti-nanti, apalagi kalau bukan weekend. Setelah menjalani hari yang terasa panjang dengan berbagai macam tugas, kini Dara bisa bersantai sejenak.
Setidaknya, untuk sekarang Dara bisa bermalas-malasan, menikmati kenyamanan yang luar biasa dengan berbaring di atas queen size kesayangannya.
Jika weekend nya tidak bersama Linzy atau Avril, maka sudah pasti, kegiatan Dara memang tidak akan melenceng jauh dari hibernasi di kamar. Selain karena faktor bawaan Dara selalu santai, prinsip Dara yang memegang teguh kata 'Buat apa ada hari libur, kalo ga dipake males-malesan?' , membuatnya jarang absen dari atas kasur.
Tidak heran, jika Anita sering kali mengomeli putri bungsunya seperti saat ini.
"Punya anak perawan satu, malesannya bikin ampun. Kayanya si Abang Raynzal juga bakal kalah kalo adu kemalesan sama kamu,"
"Kalo dari gelagat kamu yang kaya gini, Mamih jadi ga heran kenapa sampe sekarang belum ada cowo yang dateng ke sini minta ijin. Toh, ujung-ujungnya mereka pasti mikir dua kali."
Tidak mendapatkan respon dari putrinya, Anita langsung berkacak pinggang, begitu selesai membuka gorden dan jendela di kamar Dara.
"Kamu dengerin Mamih ga, sih?"
"Denger, Mih. Telinga aku ga tidur," Guman Dara pelan, yang terlihat masih nyaman di posisinya.
"Yaudah, cepet bangun! Istirahat boleh, berlebihan jangan. Sesuatu yang berlebihan itu ga baik," Ceramah Anita lagi.
"Kamu gaada niat buat keluar gitu? Hampir semua tetangga di sini yang seumuran sama kamu, udah pada gandeng calonnya loh. Masa kamu kalah sih, padahal Mamih liat, masih cantikkan anak perawan Mamih kok."
"Mamih, please... Ini hari libur, jadi libur juga, ya? Ngomelin akunya?"
"Heh!" Ketus Anita mencubit pantat putrinya yang sedang tengkurap bebas diatas kasur. "Bangun ah, langsung turun sarapan. Mamih mau pergi sama Papih,"
"Ke mana?" Tanya Dara bangkit dari posisi tidurnya.
"Pacaran dong," Kekeh Anita seraya berjalan keluar kamar, meninggalkan Dara yang melongo melihat tingkah Mamihnya.
Masih malas untuk turun ke bawah, Dara pun memilih meminum air putih yang tersedia di nakasnya. Matanya sempat melirik jam, yang ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh. Pantas saja, Ibunda ratunya sudah mampir ke kamar untuk memberikan ucapan selamat pagi berbentuk omelan.
Tapi tenang, Dara sudah biasa.
Saat melihat insta story dua sahabatnya, Dara langsung cemberut iri. Pertama, ada Linzy dan Arka yang tampaknya sedang bersepeda bersama. Di foto tersebut memperlihatkan wajah tampan Arka yang sepertinya di potret diam-diam. Lalu kedua, ada Avril dan Keenan yang sedang menikmati kebersamaannya dengan anak-anak BEM. Tampaknya mereka sedang mengadakan acara di luar kampus, dan Keenan mengajak Avril.
Lalu bagaimana dengan Dara? Ia masih duduk manis diatas kasur, lengkap dengan piyama dan muka bantalnya. Okay, amazing.
Sebelum bergegas untuk sarapan, dengan iseng, Dara pun ikut mengunggah foto di insta story.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is a Lecturer? [Completed]
FanfictionTakdir seseorang memang tidak ada yang tahu. Siapa yang menyangka, Dara Griselda, mahasiswi selengean, barbar dan tersantai sepanjang masa itu, akan di incar oleh dosen baru di kampusnya. "Saya suka sama kamu." "Suka dalam artian?" "Dalam arti saya...