~~~
"Bangun, hoy!"
"Udah siang, astaga!"
"Eh sumpah? Kebo amat lo!"
Itulah bentuk omelan dari Raynzal untuk adik satu-satunya. Efek jomblo terlalu lama, Dara sampai tidak bisa membedakan mana wekend, dan mana hari biasa. Pikir Raynzal.
Buktinya, di hari minggu ini. Bisa-bisanya dia masih tidur nyenyak, sedangkan dibawah sana sudah ada Lingga yang datang menjemputnya. Luar biasa, bukan? Raynzal harap, Lingga akan ilfeel kepada adik pemalasnya ini.
"DARA GRISELDA!!!"
"Apaan sih, Bang? Riweh banget lo," Gumam Dara membalikkan badannya, berniat memunggungi Raynzal.
"Riweh mata lo! Liat tuh, sekarang udah jam berapa? Dasar kebo!" Sewot Raynzal.
Raynzal menghela nafasnya dengan sabar saat lagi-lagi tidak mendapat respon. Ahh, sayangnya Mamihnya sedang pergi belanja dengan Papihnya. Karena biasanya teriakan Anita akan manjur untuk membangunkan Dara. Sebagai gantinya, haruskah Raynzal membawa toa di masjid untuk membangunkan puteri tidur ini?
"Cepet bangun anjir, dibawah ada pacar lo!"
Samar-samar, Dara memang mendengarnya. Tapi ia yakin, jika itu hanya bentuk ancaman dari Raynzal. Yang tak lain adalah, trik jitu untuk membuatnya bangun. Dan jika sudah bangun, paling Raynzal akan menyuruhnya menyiapkan sarapan. Okay, tidak sulit untuk menebaknya.
"Ga percaya? Mau gue suruh Lingga masuk ke sini?" Tanya Raynzal yang lama-lama jengkel sendiri.
"Basi lo ah!"
Raynzal sampai melongo mendengarnya. Adiknya ini memang benar-benar kelewat santai.
"Lo emang pura-pura ga connect? Atau emang iya belum connect?" Takjub Raynzal. "Dibawah ada Lingga, pacar lo!!!"
"Ini weekend, dia mau ngajakin lo jalan manise!" Lanjutnya dengan gemas.
Dara kini membuka matanya. Tapi wajahnya sudah cukup menjelaskan semuanya. Bahwa sekarang dia sedang ngebug.
Lol. Terbilang ekspresi langka untuk seorang Dara, yang kesehariannya tidak pernah jauh dari kata santai.
"Astaga, lama-lama gue sambungin ke Wi-Fi dah, biar lemot lo terselamatkan,"
"Coba ngomong sekali lagi,"
"Yang mana?" Tanya Raynzal sedikit panik. Takut tiba-tiba menjadi korban kdrt adiknya.
"Coba aja ulang!"
Dengan ragu, Raynzal berdehem pelan. "Astaga, lama-lama gue sambungin ke Wi-Fi dah, biar lemot lo terselamatkan,"
"Bukan, bukan yang itu!" Ralat Dara.
"Lah terus?"
Hingga beberapa detik kemudian, tampaknya Raynzal langsung cepat tanggap. Memahami maksud dari ucapan adiknya barusan.
"Iya, dibawah emang ada pacar lo, sayang." Greget Raynzal. Kenapa tidak dari tadi saja, dia bangun?
Tanpa menjawab, buru-buru Dara mengambil ponselnya. Dan ternyata benar saja, memang ada notifikasi dari Lingga.
![](https://img.wattpad.com/cover/269295664-288-k834795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is a Lecturer? [Completed]
FanfictionTakdir seseorang memang tidak ada yang tahu. Siapa yang menyangka, Dara Griselda, mahasiswi selengean, barbar dan tersantai sepanjang masa itu, akan di incar oleh dosen baru di kampusnya. "Saya suka sama kamu." "Suka dalam artian?" "Dalam arti saya...