EPILOG

526 55 31
                                    

Awas Typo Bertebaran!

.

15 tahun kemudian

"Yak Jaemin, baru kutinggal sebentar saja Jay sudah kabur, apa kau tak bisa mengurus anak! Cepat tangkap dia!"

Jaemin yang tadinya sibuk membaca koran diteras terperanjat mendengar seruan sang kekasih hati. Dengan cepat namja tampan itu beranjak dari duduknya dan berlari menghampiri bocah cilik yang kini tengah memanjat pagar. "Aduh Jay, kenapa harus memanjat pagar sih? besok Papa akan membuatkanmu arena panjat. Sepertinya kau hobi memanjat— Aduh!" Ucapan Jaemin terpotong saat merasakan sakit dikepalanya.

Sang pelaku kekerasan bercak pinggang, menatap Jaemin garang. "Manjakan saja anakmu itu. Kemarin kau membuatkan taman bermain untuknya dan besok kau akan membuatkannya arena panjat hanya karena Jay iseng memanjat pagar. Ayolah Jaemin, dia masih 3 tahun!"

Jaemin meringis, segera menggendong Jay yang tengah tertawa melihat Jaemin kesakitan. Dipeluknya tubuh gempal Jay dengan posesif. "Kenapa kau marah-marah? Aku memanjakannya dengan uangku sendiri. Benar kan Jay?"

Jay hanya tersenyum memperlihatkan giginya yang mulai tumbuh. Jaemin memekik gemas dibuatnya.

Renjun memutar bola mata malas. "Bahkan orang tuanya sanggup membeli pulau untuknya. Lagipula kenapa Chanyeol dan Baekhyun hyung tidak juga pulang sih?" gerutunya.

"Yung myah myah..."

"Hei bocah, bicaralah yang jelas. Kau pikir aku paham bahasa bayi" Renjun melirik sinis Jay yang bergumam dengan tangan yang menunjuk-nunjuk kearahnya.

"Iya Jay, Hyungmu itu sedang marah. Kau bermain saja dengan Appa. Eh, bukan hyung, kau harus memanggilnya Paman— aduh! Yak Byun Renjun!"

"Apa?!" sanggah Renjun galah membuat Jaemin menciut dibuatnya. "Aku tak setua itu untuk dipanggil paman. Dengar ya Jay, kau harus memanggilku hyung atau aku tak akan membuatkan makanan lagi untukmu"

Jaemin mendelik sebal, segera menjauhkan bocah digendongannya dari pandangan Renjun. Renjun itu menakutkan, Ia tak ingin Jay mewarisi sikap Renjun.

"Jay! Daddy pulang!" Chanyeol berseru lantang lantas segera menggambil alih putranya dari gendongan Jaemin. "Apa Jay merindukan Dady? Bagaimana harimu dengan kedua pengasuhmu? Uh kasihan, kau pasti sangat tersiksa" pria tampan beranak satu itu mengusakkan wajahnya pada perut gendut putranya.

Disebelahnya Renjun sudah menggumamkan sumpah serapah untuk kakak iparnya. Dengan berat hati ia mau dimintai tolong untuk mengasuh Jay padahal ia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Bisa-bisanya Chanyeol mengatainya pengasuh.

"Hyung bagaimana bisnismu di Italia? Semua baik-baik saja kan?" tanya Jaemin basa-basi. Sejak tiga hari yang lalu Baekhyun dan Chanyeol menitipkan Jay padanya karena pasangan suami istri itu hendak mengurus bisnis di Jepang.

"Semua baik-baik saja. Lagipula, Jeno juga banyak membantu"

"Semuanya, cepat masuk kedalam. Aku membawakan sesuatu untuk kalian!" Dari dalam rumah Baekhyun berseru lantang

"Ayo masuk sebelum dia mengamuk" ajak chanyeol lalu mengangkat Jay tinggi-tinggi membuat anak itu berakting seolah sedang terbang.

Jaemin tersenyum. Mendengar cerita Chanyeol sepertinya Jeno baik-baik saja. Sudah lima tahun sejak kepindaan saudara kembarnya itu di Jepang. Jaemin jarang sekali bertemu Jeno kecuali saat hari besar atau pertemuan keluarga.

15 tahun berlalu dengan cepat. Nyonya Xi ditemukan bunuh diri di sel tahanannya tiga hari setelah ia divonis hukuman seumur hidup penjara. Mark menetap di kanada, Jeno pindah ke Italia, Suho yang memegang bisnis keluarga di Jepang membuat Jaemin harus mengambil alih perusahaan di Korea sedang Renjun memutuskan untuk menjadi penyanyi opera.

The Crossing (CHANBAEK || JAEMREN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang