Untuk kesekian kalinya Chanyeol melirik jam dinding di apartement nya. Ia menghela nafas panjang. Ini sudah hampir tengah malam dan Baekhyun belum juga menampakkan batang hidungnya sejak kepergiannya tadi siang. Chanyeol memejamkan mata, menyandarkan diri senyaman mungkin pada sofa di kamarnya.
Oh Sehun. Nama itu terus saja bergentayangan dibenaknya. Ia penasaran dengan sosok Oh Sehun yang berhasil membawa baekhyun pergi.
"Chanyeol..." suara lirih itu berhasil membuyarkan lamunan Chanyeol. Namja tinggi itu menoleh ke samping dan mendapati Baekhyun yang tersenyum manis padanya. "Hai..."
"Dari mana saja kau?" tanya Chanyeol penuh selidik. Ia mengernyit saat menyadari jika mata namja cantik didepannya itu sembab. "Kau habis menangis?" tanyanya.
Baekhyun menggeleng cepat. "Tidak. Ini... Ini karena udara diluar dingin. Mungkin aku sedikit flu" jawab Baekhyun cepat dengan nada tak yakin.
Chanyeol menatap Baekhyun sejenak lantas mengedikkan bahu. Baekhyun jelas berbohong. Mana ada arwah yang terserang flu? "Aku baru tau kalau hantu bisa sakit" kata Chanyeol acuh lalu beranjak keluar kamar, menuju dapur. "Kau sudah makan?"
Baekhyun yang sejak tadi mengikuti Chanyeol langsung menggeleng cepat. "Belum. Bisa tolong buatkan sesuatu? Aku lapar" katanya disertai senyum polos.
"Memang itu yang akan ku lakukan. Bukan hanya kau yang lapar disini"
"Benarkah?" Baekhyun tersenyum jahil lantas bergelanyut manja dilengan Chanyeol. "Jadi, sejak tadi kau menungguku untuk makan malam bersama? Wah... Aku baru tau kalau CEO kita ini punya sifat manis" goda Baekhyun.
Chanyeol memutar bola mata malas lantas melepas rangkulan Baekhyun pada lengannya. "Siapa juga yang menunggumu?! Aku tidak sempat makan malam karena mengurus beberapa berkas penting untuk meeting besok" ketusnya. Bohong. Yang Chanyeol katakan adalah kebohongan. Semua berkas penting sudah dikerjakan Chen dan besok tidak ada meeting. Chanyeol hanya tidak mau mengakui bahwa ia sangat mengkhawatirkan Baekhyun hingga melewatkan jam makan malam.
"Em.... Chanyeol..." panggil Baekhyun ragu.
"Apa?" Chanyeol yang sedang mengeluarkan bahan makanan menoleh.
Baekhyun menghela nafas. "Aku ingin kau membantuku" kata Baekhyun serius.
"Hah?!"
Ting tong!
"Dia datang" ujar Baekhyun saat mendengar suara bell apartement yang dibunyikan. "Cepat bukakan pintu!" titah Baekhyun sambil menunjuk ke arah pintu.
Chanyeol memutar bola mata malas namun tetap berjalan ke arah pintu. "Dasar tidak tau diri. Aku tuan rumahnya, mengapa dia yang memerintahku? Memang siapa sih yang datang?" gerutu Chanyeol. Ia membuka pintu dan mendapati seorang namja yang terlihat lebih muda darinya tengah tersenyum lebar.
"Hai, Hyung!" sapa namja itu antusias.
Chanyeol menatap namja itu dari atas kebawah. "Siapa kau?" tanyanya bingung. Pasalnya, ia sama sekali tak mengenal namja itu.
"Kau tidak mempersilahkanku masuk?" tanya namja itu yang tentu saja tidak langsung digubris oleh Chanyeol. Namja itu mengedikkan bahu. "Baiklah, sepertinya aku yang harus masuk sendiri. Ngomong-ngomong, diluar dingin. Cepat tutup pintunya!" kata Namja itu lalu masuk ke apartement, meninggalkan Chanyeol yang masih mematung kebingungan didepan pintu.
Chanyeol yang sadar dari lamunannya langsung menutup pintu dan bergegas menemui namja aneh yang kini tengah menatap kagum apartemennya. "Hei! Dasar tidak sopan! Aku tidak memintamu untuk masuk. Seperinya kau salah alamat"
Namja itu menatap Chanyeol sekilas lantas menggeleng polos. "Aku tidak salah alamat. Kau Park Chanyeol kan?"
"Apa kau salah satu orang yang ingin memata-matai kehidupanku?" selidik Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crossing (CHANBAEK || JAEMREN) END
De TodoWARNING: FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Tentang Byun Baekhyun, namja cantik yang sanggup memporak porandakan kehidupan Park Chanyeol yang monoton dan membosankan. Tentang Jaemin, seorang malaikat maut yang berubah menjadi guardian angel untuk Renjun. D...