07|| Syarat

751 126 19
                                    

Awas! Typo bertebaran

.

.

"Renjunie, jika aku mengatakan bisa melihat Baekhyun Hyung, apa kau akan percaya?"

__________________________

Renjun mengerjap, menatap Jaemin dengan tatapan yang sulit diartikan, sedang chanyeol dan Baekhyun membelalakkan mata. Ingin rasanya Chanyeol mendorong Jaemin agar namja tampan itu jatuh ke kolam.

"Renjunie...." panggil jaemin pelan.

"Kau...." Renjun menggantung kalimatnya. Tiba-tiba saja ia tertawa. "Kau bercanda? Berhenti melakukan hal konyol Jaemin-ah" kata Renjun di sela tawanya.

Jaemin menghela nafas pelan, menatap nanar Renjun. Jaemin tau, meski namja manis itu tertawa, ada gurat terkejut bercampur sedih dimatanya. "Aku tidak berbohong" ucapan pelan Jaemin berhasil menghentikan tawa Renjun. "Dia ada disini. Dibelakangmu" katanya sambil menunjuk ke belakang Renjun.

Namja manis itu refles menoleh. Dahinya mengernyit. Tidak ada Baekhyun. Yang ia lihat hanyalah Namja tinggi tampan yang ia ketahui merupakan kakak Jaemin, Park Chanyeol. "Apa yang kau maksud itu Hyungmu?"

Jaemin menggeleng. "Bukan. Yang kumaksud adalah orang disebelah Hyungku" katanya. "Dia adalah Byun Baekhyun"

Renjun menatap lama udara kosong disebelah Chanyeol. Sementara Baekhyun? Namja itu menatap penuh harap ke arah Renjun, berharap adiknya itu akan sadar akan keberadaannya yang kasat mata.

Renjun tersenyum miris. Apa dia baru saja dibodohi oleh orang yang baru Ia kenal. "Kau berbohong"

"Aku tidak berbohong"

"Kau tidak bisa melihat hyung ku"

"Aku bisa melihatnya"

"Lantas apa yang sedang Hyungku lakukan jika kau bisa melihatnya?!" tanya Renjun dengan suara agak meninggi.

Jaemin terdiam. Menoleh sejenak ke arah Baekhyun yang mengusap air matanya. Baekhyun menatap Jaemin seolah mengatakan 'jangan katakan apapun!'. Jaemin kembali menatap Renjun yang tengah menunggu jawabannya. "Dia menangis" kata Jaemin pelan, nyaris seperti bisikan namun cukup jelas didengar Renjun.

Namja manis itu kembali tertawa namun kali ini diiringi tangisan. "Jaemin bodoh! Kau membuatku terlihat payah sekarang" kata Renjun dengan suara tercekat. Ia menyeka air mata. Ia sudah bertekat bahwa Ia tak akan pernah menangis didepan siapapun.

"Renjun-ah..." panggil Baekhyun lirih.

Renjun menggeleng-gelengkan kepala. "Suara itu lagi. Ini semua karnamu, bodoh! Aku jadi terus-terusan mendengar suara Baekhyun Hyung" marahnya pada Jaemin.

"Dia berjalan mendekat ke arahmu" kata Jaemin. Mengabaikan semua cacian yang dilontarkan Renjun padanya.

"Hentikan!"

"Aku tidak berbohong"

"Diam kau Jaemin!" lirih Renjun.

Jaemin diam. Sebenarnya ia tidak tega melihat Renjun seperti ini, tapi mau bagaimana lagi? Jaemin muak dengan Renjun yang bertindak seolah ia membenci Baekhyun.

Chanyeol hanya bisa diam seperti penonton. Ia tidak berhak ikut campur.

Renjun berdiri dan pergi, menembus tubuh Baekhyun yang kasat mata. Ia tidak peduli jika ayahnya akan mencarinya nanti. Yang ia pedulikan hanya satu, segera menjauh dari semua kegilaan ini.

Baik Jaemin, Baekhyun dan Chanyeol menatap punggung Renjun yang kian menjauh dengan tatapan miris. "Maaf Hyung....." lirih Jaemin seraya menunduk.

The Crossing (CHANBAEK || JAEMREN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang