11|| Ikatan

698 107 16
                                    


Suasana di mobil sangatlah hening. Baik Chanyeol, Baekhyun dan Jaemin sibuk dengan pikiran masing-masing. Chanyeol yang memikirkan Baekhyun, Baekhyun yang memikirkan Renjun dan Jaemin yang memikirkan ucapan Sehun.

"Tidak sekarang, jika waktunya sudah tepat. Kau akan mengetahui masa lalumu itu Jaemin"

Itu adalah kalimat terakhir sebelum Sehun akhirnya menghilang. Jaemin masih menerka-nerka maksud ucapan sunbaenya itu.

"Apa yang tadi Sehun katakan padamu, Jaem?" tanya Baekhyun memecah lenggang.

Jaemin terlonjak. "Huh? Apa maksudmu Hyung?" Jaemin tersenyum paksa. Pura-pura tidak tau sepertinya merupakan pilihan yang bagus.

Baekhyun menghela nafas. "Jangan menyembunyikan apapun dariku, Jaem. Kau pikir aku tidak melihatmu berbicara pada sehun tadi?" sarkas Baekhyun.

Jaemin tertawa. "Tenanglah, tadi bukanlah pembicaraan yang serius. Kau tidak perlu khawatir Hyung"

"Aku melihat Sehun tepat saat lampu besar tadi jatuh..." Baekhyun menjeda ucapannya. Jaemin terdiam mendengarkan sedangkan Chanyeol bertingkah pura-pura tak peduli. Padahal ia juga penasaran akan sosok bernama Sehun. "Kau sudah berjanji untuk melindungi Renjun Jaem, kuharap kau tidak melupakannya" ujar Baekhyun pelan, kembali mengingatkan Jaemin atas janjinya.

Jaemin tersenyum tulus. Perasaannya menghangat mendengar ucapan Baekhyun. Ia tidak merasa tertekan sedikitpun saat Baekhyun kembali mengungkit perjanjian mereka. "Sesayang itukah kau padanya Hyung?"

"Tentu saja. Dia adikku" hawab Baekhyun cepat.

Jaemin tersenyum. Betapa beruntungnya Renjun yang selalu disayangi banyak orang. Ia menghela nafas. Bagaimana jadinya jika mereka tau Renjun akan pergi?

*-*-*-*

Sekolah sudah ramai meski jam masih menunjukkan pukul 7. Ada alasan mengapa mereka lebih memilih berangkat satu jam lebih awal akhir-akhir ini. Hal itu tak lain dan tak bukan adalah karena Jaemin. Namja pemilik senyum menawan itu selalu saja berangkat pagi dengan alasan menghindari macet. Ditambah lagi kedatangan Jeno yang selalu satu menit setelah Jaemin membuat para murid jadi lebih antusias.

"Hei, ada apa dengan kening dan lengan Jaemin?"

"Apa dia baru saja terluka?"

"Kudengar ia mengalami kecelakaan saat menghadiri jamuan makan malam di kediaman keluarga Kim"

"Maksudmu kim suho? Kenapa dia ada disana?"

"Kakaknya, Park Chanyeol ternyata adalah sahabat baik Kim Suho. Tadi malam aku melihat sendiri bagaimana lampu itu jatuh dari ketinggian 10 meter"

"Mau tau hal yang lebih heboh lagi. Jaemin ternyata terluka karena menyelamatkan Renjun!"

Begitulah bisik-bisik yang dapat Jaemin dengar saat melintasi koridor. Meskipun begitu, ia tetap diam seraya memasang senyum tanpa berusaha menyangkal. Bukankah itu memang yang sebenarnya terjadi?

"Jaemin!"

Namja pemilik senyum menawan itu menoleh saat mendengar seseorang yang memanggil namanya. Dapat Ia lihat Jeno berlari-lari kecil ke arahnya dengan pakaian berantakan.

Jaemin mengernyit. "Kau sungguh berantakan Lee" katanya setelah Jeno berhasil mensejajarkan langkah. Mereka kembali berjalan bersisiran melintasi koridor.

"Aku nyaris saja ketinggalan bus. Mark Hyung tidak berangkat karena harus menyusul Eomma dan Appa ke luar kota, sedang mobilku mogok dan aku belum diizinkan mengendarai motor" jelas Jeno panjang lebar yang hanya mendapat kekehan dari Jaemin. "Ah, bagaimana keadaanmu. Apa lenganmu masih sakit?"

The Crossing (CHANBAEK || JAEMREN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang