01 || Pertemuan Pertama

1.9K 161 12
                                    


Ting tong.....

Seorang namja berusia 27 tahun tampak meletakkan koran yang tadi dibacanya dengan kasar diatas meja. Kopi yang belum tersentuh sedikitpun ia abaikan begitu saja. Dengan langkah gontai, ia berjalan kearah pintu dan membukanya perlahan.

"Kamu itu ngapain saja, buka pintu kok lama. Eomma lelah harus berdiri di depan pintu" kata seorang wanita paruh baya dengan suara nyaring seraya meletakkan beberapa kotak-kotak makanan di meja makan.

Pria tampan yang tadi membukakan pintu langsung memutar bola mata malas. "Aku tidak meminta Eomma untuk datang. Bukankah lusa Eomma baru saja datang kesini?" ujar pria itu santai.

"Park Chanyeol!" seru wanita itu tajam. "Apa begini caramu berbicara pada ibumu sendiri? Sudah Eomma bilang, kan? Eomma tidak akan sering datang kesini jika saja kamu sudah memberikan menantu untuk Eomma. Lagipula, usiamu sudah cukup matang untuk berkeluarga. Eomma hanya ingin memastikan kebutuhanmu terpenuhi" jelas Ny. Park.

Ya, namja tampan itu adalah Park Chanyeol yang saat ini sedang marak dibicarakan banyak orang karena bisnisnya yang tengah menggurita. Meskipun kaya, Ia lebih memilih untuk tinggal di apartemen yang terbilang cukup sederhana untuk orang sepertinya daripada harus tinggal dirumah mewah milik Ayahnya yang merupakan pemilik dari Park Company. Inilah yang membuat Tifanny khawatir akan
keberadaan putranya dan terus memaksa putranya itu untuk segera menikah agar ada yang mengurusnya.

Chanyeol menghela nafas panjang. "Aku tidak keberatan jika Eomma datang ke apartementku. Hanya saja... Aku jengah dengan sikap Eomma yang selalu mengomel tak jelas setiap kali datang" kata Chanyeol berusaha bersikap tenang. "Ayolah... Aku sudah besar dan bisa memasak makananku sendiri. Eomma tidak perlu sering-sering datang kesini. Bukankah jarak rumah dan apartemen sangat jauh?" Setelah sekian lama diam, Chanyeol akhirnya mengeluarkan protes untuk sang Ibu. Bagaimana tidak? Kebiasaan yang menjadi rutinitas paginya selalu saja terganggu setiap kali sang Ibu datang berkunjung.

Tifanny tidak merespon dan justru dengan santainya menyiapkan makanan dalam piring. "Apa ini?!" serunya tiba-tiba. "Apa kau minum kopi dipagi hari? Sudah berapa kali Eomma bilang kalo meminum kopi dengan perut kosong itu tidak baik untuk kesehatan. Lebih baik minum teh, susu, jus, atau air putih daripada minum minuman pahit ini" omel Tifanny garang. Dengan cekatan ia mengambil gelas berisi kopi hitam di meja dan menuangkan isinya dalam bak cuci.

Chanyeol hanya bisa menatap datar tingkah Ibunya. Itu sudah biasa. Ia melirik singkat jam dipergelangan tangannya sebelum akhirnya meraih jas di sofa. "Aku harus berangkat sekarang" pamit Chanyeol singkat.

"Bagaimana dengan sarapanmu?" seru Tifanny.

"Aku akan makan nanti" Chanyeol mengecup sayang kening sang Ibu lantas pergi.

Belum ada satu menit setelah kepergian Chanyeol. Pintu apartemen sudah dibuka kasar dari luar, menampilkan seorang pria tampan berbalut jas dengan cengiran menawan yang sanggup membuat para wanita dan gadis mimisan. "Hehehe... Aku lupa dengan kunci mobilku" kata Chanyeol pelan yang hanya direspon gelengan kepala oleh sang Ibu.

"Tunggu!" cegah nyonya Park sebelum putra semata wayangnya itu pergi. "Bawa ini! Kau bisa memakannya setelah sampai dikantor. Makanan dari luar tidak sepenuhnya sehat dan higenis" ujar sang Ibu seraya menyerahkan rantang makanan pada putranya.

Chanyeol tersenyum lembut. "Thanks, Mom" ucapnya singkat lalu pergi.

La ferari hitam berhenti didepan gedung besar nan megah yang kini terlihat cukup ramai oleh para pekerja yang baru datang. Beberapa pria berjas hitam datang berjajar di setiap sisi mobil tersebut, menunggu pemiliknya untuk keluar. Dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung bangirnya, Chanyeol keluar dari mobil. Well, siapa yang tidak kenal dengan Park Chanyeol? Diusianya yang masih muda, ia dapat mendirikan perusahaan dengan dananya sendiri tanpa bantuan sang Ayah. Perusahaan yang Ia namai LIDEN Company itu mendapat gelar sebagai perusahaan terbesar sekaligus terkaya nomor 3 di korea dengan total penghasilan lebih dari 1 triliun dalam kurun waktu kurang dari 24 jam setiap harinya.

The Crossing (CHANBAEK || JAEMREN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang