08|| Aneh

734 123 21
                                    


"Huft..." Chanyeol menghela nafas lega, menatap setumpuk proposal yang baru saja ia selesaikan. Ia berdiri dari kursi kebesarannya. Tubuhnya terasa kaku karena berjam-jam duduk.

"Sudah selesai?" Tanya Baekhyun yang hanya dibalas anggukan oleh Chanyeol. "Baguslah. Aku lapar. Ayo pergi ke restoran yang letaknya tidak jauh dari sungai Han. Dulu aku sering datang kesana bersama temanku. Makanan disana sangat lezat" kata Baekhyun panjang lebar sambil membayangkan makanan yang disantapnya.

Chanyeol tersenyum. Entah dapat keberanian dari mana, tangannya refleks mengacak rambut Baekhyun. "Baiklah, khusus hari ini, aku akan memenuhi keinginanmu" kata Chanyeol lembut.

Hei, ada apa dengan pemuda Park yang angkuh itu? Dimana Park Chanyeol yang berbicara ketus pada Byun Baekhyun? Apakah Chanyeol memang sudah jatuh dalam pesona seorang Byun Baekhyun?

La ferari hitam itu melaju dengan kecepatan rata-rata menuju ke arah restoran yang Baekhyun maksud. Kini Chanyeol tengah menatap kagum sebuah bangunan klasik namun elegan didepannya. Ia akui, selera namja cantik disebelahnya itu benar-benar bagus.

Baekhyun yang ada disebelah Chanyeol terkekeh geli. "Berhentilah menatap kagum Tuan Park. Ayo masuk" kata Baekhyun lalu melangkah lebih dulu meninggalkan Chanyeol.

"Park Chanyeol!" seruan itu berhasil mengalihkan atensi Chanyeol dan Baekhyun yang hendak duduk. Chanyeol menoleh dan mendapati seseorang yang melambaikan tangan padanya. "Kai?" gumam Chanyeol. "Ayo kita pindah kesana" kata Chanyeol pada Baekhyun.

Baekhyun mengangguk. Tak masalah. Lagi pula meja itu memang cukup besar hingga bisa diduduki 6 orang. Empat kursi sudah terisi, setidaknya masih ada dua kursi tersisa.

"Ini dia, pemilik Liden Company akhirnya memiliki waktu untuk sekedar makan siang di restoran yang cukup jauh dari kantornya" Gurau Kai.

Suho tertawa. Mulai menyeduh kopi pesanannya. "Sudah lama kita tidak berkumpul. Semuanya berubah. Hanya Chanyeol saja yang masih tetap sama. Apa kau tidak membawa pasanganmu?" tanya Suho.

Chanyeol berdecak. "Berhentilah meledekku" kata Chanyeol sebal. Ia menoleh ke arah dua namja yang tengah asyik menikmati makanannya. "Siapa mereka? Pasangan kalian?" Chanyeol menunjuk kedua namja itu dengan dagunya.

Merasa dibicarakan, kedua namja itu menoleh. "Ah, perkenalkan, aku Kyungsoo. Kekasih Kai" kata salah satu namja itu.

"Aku Lay, tunangannya Suho"

"Tunangan?" Chanyeol cengo. "Wow! Apa-apaan ini Suho Hyung? Kau sudah bertunangan dan tidak memberitahuku? Kupikir kita adalah teman" ujar Chanyeol pura-pura kecewa.

Suho terkekeh. "Mian... Pertunanganku ini dilaksanakan secara mendadak. Saat itu aku sedang berlibur ke Amerika" kata Suho.

"Permisi...." suara seorang pelayan berhasil membuat jeda dalam percakapan Chanyeol dan Suho. "Apakah anda ingin memesan sesuatu? Sepertinya anda baru datang" kata pelayan itu ramah.

Baekhyun yang tadinya bosan langsung memegang lengan Chanyeol. "Yeol, aku ingin steak" kata Baekhyun.

"Saya pesan 2 porsi steak untuk dibawa pulang" kata Chanyeol cepat.

Pelayan itu mengangguk dan pergi setelah mencatat apa yang Chanyeol pesan.

"Dua porsi? Kau yakin bisa menghabiskannya dalam sekali makan?" tanya Kai heran.

Chanyeol diam. Tidak menghiraukan pertanyaan Kai. "Apa kalian sudah janjian untuk datang ke tempat ini?" tanya Chanyeol mengalihkan pembicaraan. Pasalnya ia sedikit menaruh curiga pada kedua temannya yang tiba-tiba satu meja di hari-hari sibuk seperti ini.

The Crossing (CHANBAEK || JAEMREN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang