KARYA YANG BERNYAWA

6 1 0
                                    

Sepoi angin mengisi ruang
Mengiringi derik awang-awang
Kicauan burung memecah keheningan
Di antara sunyinya kesendirian

Kata demi kata kutuliskan
Pada kertas putih yang semula kosong
Kalimat demi kalimat kugoreskan
Agar kertas itu penuh, tak lagi melompong

Sajak-sajak ini sederhana
Tapi ada nyawanya
Bait-bait ini sederhana
Tapi ada rasanya

Baca dan resapilah!
Bahwa setiap karya punya nyawa
Bahwa setiap tulisan punya rasa
Yang kadang indah, kadang resah

~limit rasa~

Asmaraloka yang BertahtaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang