Belum sembuh luka hatiku
Kausudah menambah luka baru
Belum kering air mataku
Kaukembali menghadirkan senduSekarang aku tersadar
Bahwa aku telah salah radar
Kaubukanlah tempat yang tepat untuk bersandar
Apalagi tempat kupulang membawa kabarUntuk apa mempertahankanmu,
jika itu membunuh jiwaku?
Untuk apa terus bersabar mencintaimu,
jika kautak pernah sadar untuk menghargaiku?Sekarang, aku pamit meninggalkanmu
Dengan luka yang masih membekas
Dan kenangan yang masih membiru
Aku pergi, seraya mencoba untuk ikhlas~limit rasa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka yang Bertahta
Poetry[KUMPULAN PUISI] Tentang puisi yang berasal dari intuisi. Karya seorang melankolis pencipta sajak puitis. Selamat menikmati, spesial untuk penyuka sajak. Follow dulu sebelum membaca:) Temui sisi lainku di IG : @limit.rasa