Seperti percik yang jatuh
Melantunkan suara riuh
Seperti air yang luruh
Dan petir yang bergemuruhTiada henti, tiada batas
Sekat waktu dan ruang
Yang lalu akan selalu membekas
Tak ingat jalan pulangSeperti denyut nadi yang tak berhenti
Perjalanan ini terasa jauh
Tapi ternyata masih tetap di sini
Hanya kepalaku yang gaduhGemercik sajak melankolia
Menyala bersama dinginnya malam
Hujan pun masih punya nyawa
Walau awan diterkam gelapnya malam~limit rasa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka yang Bertahta
Poetry[KUMPULAN PUISI] Tentang puisi yang berasal dari intuisi. Karya seorang melankolis pencipta sajak puitis. Selamat menikmati, spesial untuk penyuka sajak. Follow dulu sebelum membaca:) Temui sisi lainku di IG : @limit.rasa