Senandung rinai melambai-lambai
Senja menjingga dengan damai
Aku dan kau saling memburu
Terseok-seok terhunus waktuSore menjemput gelap
Kita masih tergagap
Menyelami yang belum lengkap
Sial, aku tak pernah siapBukankah yang menenangkan adalah yang menyenangkan?
Bukankah yang menyesakkan adalah yang menyedihkan?
Bukan, katamu tanpa ragu
Bahkan, kau tak pernah merasa keliruSore itu, kau dan aku bercengkrama
Menghabiskan sisa cerita
Atau mungkin sisa cinta
Setelah itu, kita tanpa beritaKau dan aku sebatas pernah
Berakhir punah
Indah, bagai langit senja
Fana dan sementara~limit.rasa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka yang Bertahta
Поэзия[KUMPULAN PUISI] Tentang puisi yang berasal dari intuisi. Karya seorang melankolis pencipta sajak puitis. Selamat menikmati, spesial untuk penyuka sajak. Follow dulu sebelum membaca:) Temui sisi lainku di IG : @limit.rasa