ALTHEO

015

AYYOWWWW, ALTHEO UP SENENG GAK?

MASIH SETIA NUNGGU NOTIF ALTHEO?

ORANG YANG SENENG AKU UP ALTHEO?

SENENG GAK AKU RAJIN UP?

BIAR TAMBAH RAJIN UP, KALIAN HARUS RAJIN VOTE JUGA YA!!!!

SEBELUM BACA FOLLOW DULU AKUNKU deehl17 INSTAGRAMKU @deehl.9 WAJIB FOLLOW!!!!!!❤

DI CERITA INI YANG PALING KALIAN SUKA SIAPA?

🦋SELAMAT MEMBACA ALTHEO🦋

Sesuai keinginan gadisnya yang ingin bertemu dengan Zea segera Zean kabulkan. Setelah pulang sekolah Zean langsung membawa Lovata ke rumahnya. Karena hari ini hari biasa, jadi Rangga tidak ada di rumah karena pasti dia tengah berada di kantor.

"Mau ngapain?" Tanya Zean menatap ke samping dimana gadisnya bergerak liar.

"Gerah, Tata buka jendelanya gapapa?" Izin gadis berseragam itu.

"Nanti masuk angin, nggak, gak boleh," kata Zean menolak.

"Tapi Tata gerah," gumam Lovata sambil mengibaskan tangan mungilnya ke leher putihnya.

Aneh memang, Zean saja tidak merasakan gerah karena AC dalam mobilnya baik-baik saja. Lalu ada apa dengan gadisnya itu?

"Buka aja bajunya," suruh Zean. Bukan modus, ketika tidur saja gadis itu selalu hanya mengenakan tank top. Tetapi sekarang Zean selalu membiasakan gadis itu tidur untuk memakai piyama. Karena bagaimanapun Zean normal, ia bisa menerkam gadisnya kapan saja jika ia tidak bisa menahannya.

"Tata kipas-kipas aja, nggak mau buka baju," ucap gadis itu. Tumben sekali, pikir Zean.

"Mau dibiarin gitu aja rambutnya?" Tanya Zean sambil menepuk pelan puncak kepala Lovata.

"Nggak, tolong bantu iketin, ya?" Pinta gadis itu sembari menunjukkan senyum manisnya.

"Ada bayaran gak?" Bola mata Lovata bergulir ke sana kemari seolah sedang berpikir.

"Ada, nanti Tata kasih Theo permen," jawab gadis itu. Zean mendengus.

"Gue maunya permen yang ada di lo," kata Zean setelah memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Ia mengambil satu ikatan rambut yang di simpan di atas dash board lalu mulai mencepol asal rambut wangi gadisnya.

"Yang ada di Tata? Di Tata emang ada permen?" Lovata balik bertanya dengan bulu mata lentiknya mengerjap beberapa kali.

"Ada."

"Mana?"

Cup

"Yang itu lebih enak, asli gak bikin sakit gigi tapi bikin nagih," ucap Zean setelah berhasil mencuri kecupan singkat di dada Lovata yang masih terbalut seragam.

"Theo gak boleh ih!" Seakan sadar gadis itu langsung merenggut kesal.

"Udah, Ta," gumam Zean terkekeh kala melihat wajah kesal gadisnya.

"Emang gue salah?"

"Gak tau, Tata kesel!" Gadis itu memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kalo kesel gue nikahin sekarang, mau?" Ancam Zean. Tangan jahilnya mencolek pinggang Lovata.

"Tata gak mau!!!"

"Yaudah, minta maaf, ya cantik?" Zean memeluk tubuh Lovata, dagunya bertumpu di atas kepala gadis itu.