ALTHEO

042

HAII GENGGGG GIMANA KABAR KALIAN NIHHH???

NUNGGUIN ALTHEO UP TIDACCCC???

TIM YANG SENENG ALTHEO UP MANA NIHHHH???

SORRY YAWWW AKU TELAT UPDATE HEHE, BTW MAAACIII UDAH TEMBUSIN VOTE SAMA KOMENNYAAA❤❤

CUMA MAU NGINGETIN TANGGAN 25 PO ALGARICK!!!

CEK INSTAGRAMKU JUGAA YAAA KARENAA DISANAA AKU DAN PENERBITTT NGADAINN GIVE AWAY!!!!!!

JANGAN LUPA TEMBUSIN LAGI 1K VOTE & 1,5K KOMENNYA!!!!! AKU TUNGGUUU!!!!!

SELAMAT MEMBACA

Tidak terhitung berapa jam Zean mencari keberadaan Lovata di dalam mall, dari lantai pertama hingga lantai empat semua sudah Zean datangi, namun Zean sama sekali tidak menemukan jejak gadis itu.

Lelaki itu terlihat sangat frustasi, kedua matanya terlihat memerah seperti orang yang ingin menangis. Bagaimana tidak? Hari mulai gelap, dan Zean masih belum menemukan tanda-tanda dimana gadis itu berada.

"Kita balik--"

"Gue gak bakal balik sebelum Tata gue temuin," sela Zean tanpa memandang lawan bicara.

Liam menghela napas pelan, sulit memang menghadapi orang yang memiliki sifat keras kepala.

"Kita masih bisa cari besok--"

"Besok lo bilang? Gue gak bisa!"

"Gue takut terjadi sesuatu sama Tata, dia gak tau dunia luar, gue--"

"Gue tau, gue juga khawatir sama Tata, tapi gak gini caranya, beberapa penjaga udah ngingetin kita buat cepet keluar sebelum malem," ucap Liam panjang lebar.

"Liam bener bos, atau nggak kita cari Tata di luar, kita sama sekali gak nemuin Tata di sini, bisa aja dia ada di luar?" usul Agrel.

"Gue setuju," timpal Gerald, kemudian menatap Zean, "Semua tempat udah kita datengin, mungkin dengan cara kita cari ke luar kita bisa nemu petunjuk."

"Gue bisa cari Tata sendiri, kalian pul--"

Drrtt... Drrtt...

"Siapa?" tanya Zean cepat saat mendengar ponsel milik Liam berbunyi tanda ada yang menghubungi.

"Nyokap," jawab Liam jujur, lalu sedikit menjauh dari mereka sebelum mengangkat telepon dari sang bunda.

"Mau ngomong sama lo," Liam kembali datang dan memberikan ponsel kepada Zean.

Zean menaikan satu alisnya seolah sedang merasa bingung, hatinya bertanya-tanya untuk apa Hanna ingin bicara dengannya? Tanpa berpikir panjang lagi, Zean mengambil ponsel yang berada ditangan Liam.

"Kenapa?" tanya Zean tanpa basa-basi.

"Bisa kamu pulang malam ini?" pertanyaan yang Hanna lontarkan mampu membuat Zean bertambah bingung.

"Kenapa?" lagi-lagi Zean bertanya.

Zean semakin bingung kala pertanyaannya tak kunjung dijawab, dan yang membuat perasaan Zean mulai tak tenang adalah mendengar isak tangis dari bibir Hanna. Apa terjadi sesuatu di sana?