024

48.3K 3.4K 474
                                    

Ayyowww, lagi pada ngapain nihhhhh??? Gimana kabarnya hari ini???

Seperti biasa absen yang nunggu Altheo up yuuuuu gasssss!!!!

Terimakasiiii sudah memenuhi target komen, meskipun vote belum aku tetep up malam iniiii, seneng gakkkkk? Harus donggggg!

1K VOTE 1K KOMEN SABI??????

FOLLOW AKUN TIKTOKKU @deehl17 karena aku bakal post spoiler smua crita aku disna🤗

JANGAN LUPA BACANYA SAMBIL REBAHAN BIAR TAMBAH SREGGGGG😻


SELAMAT MEMBACA ALTHEO

"Udah ih," kata Lovata kesal.

"Bentar lagi, sayang..."

"Theo sakit!!" Akhirnya kepala Zean menjauh dari lehernya. Tatapan kesalnya kini benar-benar tertuju pada wajah Zean.

"Galak banget sih cantiknya gue," ucap Zean gemas sendiri. Dan yang membuat Lovata bertambah kesal adalah kekasihnya itu sama sekali tidak merasa bersalah setelah menggigit lehernya.

"Tata gak suka!"

"Gapapa, yang penting Theo suka," balas Zean enteng sembari tersenyum menggoda pada gadisnya.

"Mau ke mana?" Tanya Zean saat Lovata beranjak dari sofa.

"Mau kabur," ketus gadis itu menjawab. Memasang wajah kesalnya justru membuat Zean semakin gemas.

"Apa kata Tata, LIAT!!!!" Jerit Lovata yang sudah terlampau kesal kepada kekasihnya.

Dengan santai Zean menghampiri gadisnya yang masih berdiri didepan meja rias, wajahnya semakin terlihat kesal.

"Tata bilang jangan digigit!!!"

"Kenapa emangnya? Bagus kok, jadi ada merahnya," kedua alisnya naik turun sembari mencolek dagu gadisnya.

"Lo tau itu apa?" Tanya Zean, pasalnya Lovata hanya gadis lugu yang tidak tahu apa-apa.

"Tata tau, makanya Tata kesel!!!"

Raut wajah Zean seketika berubah, "Sampe mana lo nonton kayak gitu?!"

Lovata yang ditatap galak seperti itupun berlagak acuh, "Bukan urusan Theo!!"

"Awas!"

"Gak, jawab dulu!" Keduanya sama-sama melempar tatapan tajam. Tidak, mungkin lebih tepatnya Zean, karena Lovata terlihat lucu saat kedua matanya melotot.

"Lo nakal banget, ya?" Tubuh Zean semakin memojokkan tubuh Lovata.

"Lo masih kecil! Berani nonton kayak gitu dibelakang gue, hm?" Satu alis Zean terangkat, sedangkan tangannya berhasil memeluk pinggang Lovata.

"Kata siapa Tata masih kecil? Tata udah ge--Arghhh..." Gadis itu mengerang saat pinggangnya diremas kencang oleh Zean.

"Jangan nangis kalo gue gak izinin lo temenan sama dia lagi," bisik Zean membuat Lovata terdiam sesaat.

"Theo nggak bisa gitu!"

"Bisa, sayang, apapun bisa gue lakuin," timpal Zean cepat. Kini tangannya sudah beralih mengelus dagu mungil gadisnya dengan lembut.

"Tapi Cicin temen Tata!"

"Gue tanya, sejak kapan lo berani nonton kayak gitu dibelakang gue?" Zean mengulang pertanyaannya.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang