034

48.5K 3.5K 1.5K
                                    

Ayyow permisaaaa kang haluuu, paaa kabareee???

Masii gaaa nyangka kalooo udaaah tembusss huhuu tencuuu😻

Parttt akhir pkoknyaaa bikinnn kalian  bakal mati penasarannn aksksksksk.

AKU TUNGGU 1K VOTE & 1K KOMEN!!! TEMBUS JANGAN LUPA DM AKU OKAY??!!








SELAMAT MEMBACA

"Theo..." dengan suara lembutnya Lovata memanggil nama suaminya yang masih setia memejamkan matanya.

"Apa, sayang?" jauh dari perkiraannya ternyata Zean menyahut dengan suara serak nan bas-nya, meski kedua matanya masih terpejam.

"Tata udah mandi--"

Mendengar kata 'mandi' Zean langsung membuka matanya dan menatap gadis itu horor, "Mandi sendiri?"

"Kenapa gak ajak gue?"

"Masa mandi bareng?"

Zean berdecak, "Terus kenapa? Udah sah kalo lo lupa."

"Tata tau, tapi 'kan Theo udah janji gak bakal--"

"Cuma mandi, gak bakal masukin lo di kamar mandi," sela Zean kesal.

Melihat Lovata yang tidak bersuara lagi, lantas Zean bangun dari tidurnya lalu menatap gadis cantiknya itu. Sadar akan perubahan wajah istrinya, Zean mendekatkan bibirnya pada bibir mungil Lovata, mengecupnya lama dengan penuh perasaan.

"Abis gue mandi kita ke rumah mami," ucap Zean sembari memangku tubuh gadis itu dan di dudukkan di atas pangkuannya. Tangan kekarnya menelusup masuk ke dalam baju Lovata hingga tangannya bersentuhan dengan kulit perutnya yang terasa lembut nan hangat.

"Nggak pake?" Tanya Zean diakhiri senyum menyeringai di sudut bibirnya.

"Kata Theo 'kan kalo abis mandi jangan pake--"

"Kan cantik kalo nurut terus," ucap Zean sengaja memotong perkataan istrinya.

"Boleh, ya?" izin Zean sambil mengusap surai Lovata lembut.

"Theo belum mand--"

"Kalo abis mandi nanti lebih lama, mau?" Sontan gadis itu menggelengkan kepalanya.

Menatap wajah cantik Lovata dalam-dalam, setelah puas Zean mendaratkan sebuah kecupan singkat di kening Lovata. Kecupan itu turun ke hidung dan semakin menurun hingga sampai di tempat yang akan selalu menjadi tempat favoritnya. Bibirnya menyatu sempurna dengan bibir mungil milik istrinya, tidak menunggu lama lagi, Zean segera melumat bibirnya lembut.

Sedangkan satu tangannya mulai membuka satu persatu kancing kemeja miliknya yang gadis itu kenakan. Zean membayangkan akan betapa lucunya jika Lovata mengenakan kemeja miliknya, dan benar saja, istrinya terlihat sangat cantik dan menggemaskan saat mengenakan kemeja putih miliknya.

"Theo kenapa?" Tanya Lovata saat Zean terlihat begitu menatapnya intens.

Bukannya menjawab, tanpa aba-aba Zean langsung melahap dada kanan Lovata membuat gadis itu terkejut dan spontan meremas rambut Zean.

"Theo... nghhh..." kedua matanya terpejam sempurna saat merasakan sensasi aneh yang menjalar di seluruh tubuhnya.

Mendengar lenguhan keluar dari bibir mungil istrinya Zean semakin gencar meremas dada sebelah kiri istrinya membuat gadis itu semakin mengeluarkan lenguhannya. Zean tersenyum miring, suara istrinya memang begitu indah.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang