003

83.7K 5K 250
                                    

ALTHEO UP LAGI YEAY!!!!

ADA YANG NUNGGU ALTHEO UP? KALO ADA MAKASIH BANYAK BANYAK❤

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN AND SHARE!!!!!!





HAPPY READING!


Setelah mematikan mesin mobilnya Zean tidak langsung turun, lelaki itu menatap ke arah Lovata yang sedari tadi diam, biasanya gadis itu tidak akan berhenti mengoceh sekalipun Zean tidak menanggapinya. Lucu memang hanya karena tidak mendapat ciuman seperti yang Zean kasih kepada Zea gadis itu merasa kesal atau mungkin marah.

"Gue gak bisa-"

"Iya gapapa, Tata ke kelas sendiri aja," gadis itu menyela ucapan Zean.

Zean tersenyum tipis, menarik tubuh Lovata pelan agar lebih dekat dengannya, lalu memeluknya, "Tambah jelek kalo kesel sama gue," ucap Zean mengusap-usap surai Lovata lembut.

"Tata gak kesel sama Theo, berarti Tata gak jelek," gumam gadis itu.

Zean melepaskan pelukannya, kedua tangannya menangkup wajah cantik Lovata, menatap gadis itu lekat. Satu kecupan mendarat di kening Lovata cukup lama.

"Adil?" Lovata diam tidak menjawab.

Oke, Zean kembali mendaratkan satu kecupan di pipi Lovata, "Apa lagi?"

"Udah," jawab Lovata.

"Ini nggak?" Tunjuk Zean pada bibir tipis Lovata.

"Nggak, mulut Theo-" belum sempat gadis itu melanjutkan ucapannya, Zean lebih dulu membungkam bibir gadis itu dengan bibirnya.

"Apa?!" Lovata menggelengkan kepalanya sambil tersenyum malu.

"Tata suka, wangi soalnya," cicit Lovata cengengesan.

Zean tidak lagi meladeni gadisnya, ia turun dari mobil lebih dulu. Jika mengingat pertama kali dirinya mengambil first kiss gadis itu entah mengapa Zean selalu merasa kesal. Bagaimana tidak, gadis itu dengan santainya mengatakan jika Zean tidak pernah menyikat gigi. Jelas-jelas Zean habis merokok waktu itu, jika Lovata mengatakan mulutnya bau rokok Zean tak apa.

"Theo tau gak kenapa Tata bisa tau tempat itu?" Tanya Lovata. Keduanya berjalan beriringan dengan tangan Zean memeluk pinggang kecil Lovata.

"Apa?" Sahut Zean, Zean paham dengan pertanyaan gadisnya.

"Temen sekelas Tata bilang katanya Theo suka kumpul di tempat itu, namanya apa ya, Tata lupa, apa namanya Theo?"

"Markas," sahut Zean. Begitu sampai di kantin Zean menggeser kursi membiarkan gadis yang sedang mengoceh itu duduk.

Lovata mengangguk, "Oh, markas, iya Tata tau sekarang, terus Tata tanya, tempat itu dimana, temen sekelas Tata jawab, katanya tempatnya lumayan jauh dari sekolah," gadis itu menjeda ucapannya.

"Terus?" Zean menunggu Lovata melanjutkan ucapannya.

"Karena Tata gak tau dimana tempat lumayan jauh dari sekolah itu dimana, Tata tanya lagi, tempatnya dimana terus temen sekelas Tata jawab, katanya tempatnya di deket warung," sambung gadis itu bercerita. Lovata tidak menyadari jika dirinya tengah menjadi bahan sorotan oleh anak-anak Cendrawana.

"Udah?" Tanya Zean, sedari Lovata bercerita Zean tidak henti-hentinya mengusap puncak kepala gadis itu.

"Udah, makanya Tata kemarin bisa ke sana," jawab Lovata diakhiri dengan tersenyum.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang