011

60.8K 3.6K 202
                                    

Ayyyowwwwww, ALTHEO up nih seneng gak?

YANG ALWAYS NUNGGU ALTHEO UP ADA?

YANG KANGEN NUNGGU NOTIF ALTHEO ADA?

MAKASIH BANYAK UDAH BACA CERITA ABSURDKU

Jangan lupa follow akun aku sama aku ig ku yaaaa!







SELAMAT MEMBACA!

Zean baru saja keluar dari kamar mandi, jarum jam menunjukkan pukul delapan pagi dan tidak biasanya Zean bangun pagi dihari libur sekolah. Zean nampak terlihat tampan dan seksi dengan tubuhnya yang hanya dibalut handuk tebal berwarna putih. Ditambah rambutnya yang basah membuat kesan seksi lelaki itu bertambah kali lipat.

Selesai memakai celana pendek Zean menatap ke arah ranjang dimana gadis cantiknya masih terlelap dengan pulas. Tidur dengan posisi terlentang dan bibir sedikit menganga saja gadis itu masih terlihat cantik dan menggemaskan. Tanpa berniat untuk membangunkan, Zean hanya mengecup singkat bibir yang masih sedikit menganga itu lalu melangkah keluar kamar, tujuannya untuk pergi ke dapur, membuatkan gadisnya sarapan.

Zean tidak pernah tanggung-tanggung dalam memberi gadis itu makan. Lovata pernah mengatakan jika dirinya jarang sekali makan waktu kedua orang tuanya masih ada, pantas saja dulu tubuh gadis itu sangat kurus dan mungil, tetapi sekarang Zean selalu mengatur jadwal makannya, jika tidak mau makan Zean memberi gadis itu ancaman. Dan lihat setelah dua tahun gadis itu bersamanya, Lovata terlihat berisi dan seksi membuat siapa saja pasti tertarik dengan gadis polos itu.

"Theo..." Suara khas bangun tidur Lovata menyapa pendengaran Zean. Setelah mematikan kompor, barulah Zean membalikan tubuhnya dan menatap gadisnya yang tengah berdiri lemas dengan kedua mata terpejam.

"Theo kok gak bangunin Tata? Theo mau ninggalin Tata?" Tanya gadis itu mendongakkan kepalanya.

"Emang gue mau pergi ke mana?" Zean balik bertanya sembari berjalan menghampiri Lovata.

"Emang Theo gak mau sekolah?" Kesadarannya mulai terkumpul, mata bulatnya sudah terbuka lebar, gadis itu merentangkan kedua tangannya memberi kode agar Zean memeluknya.

Bukannya mendapat pelukan justru Lovata malah mendapat sentilan maut dari Zean, "Sakit ih!"

"Sentil-sentil pipi Tata terus," gerutu Lovata sebal.

"Ini hari minggu, mau sekolah sendiri, hm?"

"Masa?" Mata bulatnya menatap Zean lekat seolah menunggu jawaban dari kekasihnya itu.

"Tata mau main kalo gitu," seru gadis itu tersenyum lebar.

"Nggak," tolak Zean mentah-mentah. Zean langsung mengangkat tubuh gadis itu dan didudukkan di atas meja makan.

"Bukan sama Theo, orang Tata mau main sama Cin--"

"Lo pikir gue bakal izinin?" Tanya Zean galak menyela ucapan gadisnya.

"Tapi Tata mau!" Ucap Lovata keras.

"Terserah," acuh Zean sembari pergi meninggalkan Lovata yang masih duduk di atas meja makan.

"Theo jangan tinggalin Tata!" Teriakannya menggelegar namun tidak membuat Zean memberhentikan langkahnya.

"Tata mau pergi, Tata mau main sama Cinta," gadis itu kembali berteriak dan merengek.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang