007

64.1K 4.2K 333
                                    

NUNGGU ALTHEO UP MANA NIH?

YANG SENENG ALTHEO UP ADA GAK?

HARAPAN DIPART INI MAU TATA SAMA THEO GIMANA?

PART KURANG PANJANG? VOTE MAKANYA!!! BIAR SEMANGAT  NULISNYA

JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU YAA!!













SELAMAT MEMBACA!

"Anak lo gak dateng?" Tanya seorang pria yang terbalut kemeja berwarna putih polos itu. Jangan lupakan seorang bocah berumur sekitar tiga tahunan tengah duduk manis di pangkuan pria itu.

Rangga mengedikan bahunya tanda pria itu tidak tahu. Pasalnya Zean hanya memberi kabar perihal ada acara di rumah Raka.

"Masih belum buat? Anak gue udah mau empat taun, masa lo belum," kata seorang pria tadi yang ternyata adalah Raffa.

"Anak gue ribet," gumam Rangga dibalas tawa oleh Raffa. Raffa paham apa maksud Rangga.

"Anaknya si Raka aja gak ribet, santai-santai aja tuh, lo liat," Raffa menunjuk ke arah Liam yang tengah fokus bermain PS bersama Agrel. Jangan tanyakan dimana Magnus, bocah tengik itu sedang menggoda putri dari pasangan Laszlo dan Khatryn yang masih berumur empat belas tahun.

"Kalo anak lo gak mau punya adik lagi, suruh kawin buatin cucu," ucap Gavin yang baru saja ikut bergabung bersama Rangga dan Raffa.

"Gimana mau kawin, cewek aja kagak punya dia, lo tau lah, sebelas dua belas sama bapaknya waktu muda-"

"Ekhem!"

Mendengar suara deheman sontak Raffa memutar kepalanya, ternyata orang yang dibicarakan sudah berada di sampingnya entah sejak kapan. Raffa menatap heran saat melihat seorang gadis berdiri di samping Zean. Terlihat gadis itu sangat dekat dengan Zean, bagaimana tidak, Raffa melihat Zean memeluk pinggang gadis itu dan gadis itu memeluk lengan Zean. Wow!

"Adek?" Tanya Raffa menatap gadis itu.

"Tata?" Zea tersenyum sumeringah kala melihat gadis yang tak lain adalah Lovata ternyata berada disini. Zea yang baru saja keluar dari dapur dan melihat keberadaan gadis cantik itu.

"Al punya pacar?" Tanya Hanna menatap Zea dan Zean secara bergantian.

"Sejak kapan?" Kali ini Khatryn yang bertanya.

Lovata yang ditatap oleh banyak orang pun menundukkan kepalanya malu, gadis itu tersenyum canggung, apalagi ketika tatapannya bertemu dengan Rangga.

"Sama mami," suruh Zean sedikit mendorong gadisnya agar menghampiri Zea.

"Tata malu, gak mau," cicit Lovata.

"Kenalan sama temennya mami, temennya papi gak usah," ujar Zean dan didengar oleh sekumpulan bapak-bapak yang dulunya seorang leader.

"Nurun dari bapaknya ye," sindir Raffa.

"Tau kamu ikut kita datengnya barengan tadi," ucap Zea setelah keduanya berpelukan.

"Kenalan dulu, ini tante Hanna, bundanya Liam," Zea menunjuk ke arah Hanna.

"H-halo, tante," sapa Lovata ramah.

Hanna tersenyum, "Hai, cantik," sapa Hanna balik. Karena posisinya lumayan jauh, jadilah Hanna tidak bisa memeluk gadis itu.

"Yang ini tante Khatryn, tantenya Al," kali ini Zea menunjuk ke arah Khatryn.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang