006

68.8K 4.6K 340
                                    

EYO ALTHEO UP NIH! SENENG TAK?

YANG NUNGGU ALTHEO UP MANA NICH? NGGAK? YAUDAH GAPAPA:)

SUKA TATA APA AKU?

SUKA THEO APA AKU?

SPAM KOMEN 🦋 SESUDAH BACA!!!

JANGAN LUPA FOLLOW IG KU @deehl.9










SELAMAT MEMBACA!



Akhirnya Lovata bisa merasakan bagaimana indahnya dunia malam, gadis cantik dengan polesan bedak bayi itu menatap ke arah jalanan yang tertutupi jendela mobil. Lovata tidak henti-hentinya tersenyum senang saat melihat ramainya jalanan kota di waktu malam.

Jangan lupakan pakaian santainya yang Lovata kenakan malam ini terlihat sangat cocok ditubuh berisinya. Pilihan Zean dalam memilih pakaian untuk gadis itu tidak pernah melesat, selalu terlihat bagus dan cantik. Wajar saja, dalam harga pun tidak main-main.

"Theo," gadis itu memanggil sembari menengok ke samping dimana ada Zean yang fokus menyetir.

"Apa?" Sahut Zean melirik kilas.

"Theo tau gak? Tata masih inget terakhir Tata keluar malem sama siapa," ucap gadis itu menatap Zean.

"Siapa?"

"Mama sama ayah," Sontak Zean mengalihkan tatapannya menatap gadisnya yang tengah memperlihatkan senyum manisnya. Zean tahu arti senyuman itu.

"Waktu Tata kecelakaan itu Tata abis jalan-jalan sama mama sama ayah, karena ayah baru aja pulang dari luar kota," gadis itu bercerita. Bayangan betapa bahagianya dirinya dengan sang mama saat kepulangan sang ayah kembali terngiang.

"Tata gak tau kalo malem itu adalah malem terakhir Tata ketemu sama ayah, sama mama juga," Lovata membuang napasnya perlahan, "Tata kangen banget sama mereka, cuma mereka yang Tata punya," lanjut Lovata bercerita.

"Theo."

"Apa, hm?" Sahut Zean mengusap puncak kepala gadis itu.

"Theo jangan pergi juga kayak mama sama ayah, ya?" Zean diam, sedetik kemudian lelaki itu tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

Andai saja ia tidak menerima tawaran untuk melakukan balap liar bersama Bagas, mungkin gadis ini tidak akan kehilangan semuanya. Sejujurnya Zean merasa bersalah kepada Lovata, meski bukan dirinya penyebab meninggalnya orang tua Lovata, tetapi entah kenapa Zean pun merasa jika ini bagian dari kesalahannya.

Zean memarkirkan mobilnya di salah satu kafe yang sering dirinya kunjungi bersama teman-temannya. Ia turun dari mobil lebih dulu lalu berjalan ke arah pintu penumpang.

"Ayam pedes, ya?" Gadis itu cekikikan saat melihat wajah datar Zean.

"Pulang aja kalo gitu," ucap Zean datar.

"Tata bohong tau, Tata harus nurut sama Theo," ucap Lovata sembari memeluk lelaki itu dari samping.

"Besok mau ketemu mami?" Tawar Zean. Keduanya berjalan masuk ke dalam kafe. Zean nampak posesif kepada Lovata, memeluk pinggang gadis itu agar tidak berjauhan dengannya.

"Tata takut sama om galak," ucap Lovata dengan polosnya.

"Galaknya sama kayak Theo, serem," lanjut Lovata berucap.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang