026

46.5K 3.8K 396
                                    

Pada udah bangunkan?

Maaf banget aku telat up, but gapapa dong ya yang penting up yeee GAK????

Buat PEMBACA GELAP sebenernya kalian punya masalah hidup apa sih? Sampe vote aja gaaamauuuu mau ENAKNYA DOANG!!!!! KESEL AKUTUUU😠









SELAMAT MEMBACA ALTHEO


Lovata meremas kencang ponsel milik Zean, perasaan marah dan kecewa kini mendominasi. Sejak kapan Zean berani berbohong kepadanya?

Gadis itu baru saja bangun dan langsung mendengar suara notifikasi di ponsel milik Zean. Karena penasaran, Lovata mengambil ponsel itu dan melihat siapa yang mengirim pesan di pagi hari seperti ini. Awalnya Lovata pikir itu dari teman-temannya atau yang lain, tapi ternyata, setelah pesan itu di buka Lovata sangat terkejut.

Sejak kapan Zean berani berhubungan dengan perempuan lain? Itu alasannya Zean meninggalkannya semalam? Demi menemani perempuan asing itu di klub? Lovata terkekeh pelan, sambil beranjak Lovata kembali menyimpan ponsel itu.

Sakit hati? Tentu saja! Rasanya Lovata ingin menangis ketika membaca isi pesan itu. Mereka seperti terlihat sudah sangat akrab.

Setelah mengunci pintu kamar mandi, Lovata masuk ke bilik kamar mandi miliknya. Membuka pakaiannya lalu merendamkan tubuhnya di bathtub. Kulitnya langsung di serang dengan air yang begitu dingin, namun Lovata tidak peduli.

"Nggak, Tata gak boleh nangis," gumamnya sembari menepuk pipinya berkali-kali.

Dan Lovata membuktikan ucapannya, bisa menahan tangisnya. Meskipun hatinya begitu sesak jika membayangkan setiap kalimat yang perempuan asing itu tulis. Gadis itu membuka kedua matanya saat mendengar ketukan pintu, sudah pasti itu Zean. Jika boleh jujur, Lovata tidak ingin bertemu dengan lelaki itu.

Setelah membilas tubuhnya, Lovata langsung memakai bathrobe tebalnya lalu keluar dari kamar mandi. Menghela napas beberapa kali, menetralkan wajahnya agar terlihat baik-baik saja. Kenapa saat ingin bertemu Zean Lovata merasakan kedua matanya memanas?

"Tata kuat, Tata gak boleh cengeng," gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

"Ken--" Tidak sempat Lovata melanjutkan ucapannya karena terkejut saat membuka kunci Zean langsung menarik tubuhnya ke pelukan lelaki itu.

"Kenapa ninggalin gue?" Tanya Zean dengan suara serak nan bas khas orang bangun tidur.

"Tata gak ninggalin Theo, udah lepas," gadis itu berusaha menjauh dari Zean, namun tidak bisa.

"Gak suka gue peluk? Kenapa harus dilepas?"

"Tata bilang lepas!" Zean sedikit tersentak ketika suara gadisnya terdengar seperti membentak. Lovata yang ditatap tajam seperti itupun memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kenapa?" Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan tanpa menatap wajah Zean.

"Kenapa gue tan--"

"Tata gapapa, emangnya Tata kenapa?" Zean tahu, gadisnya sangat tidak pandai berbohong. Dari sorot matanya saja Zean merasa jika gadisnya sedang menahan sesuatu.

"Lo gak bisa bohong, kenapa? Bilang sama gue, kenapa, sayang, hm?" Lihat, ketika Zean ingin menyentuh pipinya saja Lovata memalingkan wajahnya dan melengos keluar dari kamar mandi.

Zean mengusap kasar wajahnya, ada apa dengan gadisnya? Kenapa gadis itu terlihat begitu dingin? Zean berpikir keras takut benar-benar dirinya membuat kesalahan. Tapi nyatanya tidak, Zean tidak merasa melakukan kesalahan apapun.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang