051

43.6K 3.3K 2.2K
                                    

Halo, camattt pagiii, apa kabarr???

Mau nanya dong, udah pada masuk sekulll belommm???

Oiya, minggu kemarin ada salah satu penerbit yang mau minang cerita Altheo, menurut kalian gimana? Setuju gak??

Jangan lupa share cerita ini yaw!!!❤







SELAMAT MEMBACA!

Sudah pukul dua siang, Zean lantas berdiri dan mengambil jas miliknya, meninggalkan ruangan kerjanya begitu saja. Sekitar tiga puluh menit lagi, kelas Lovata akan segera berakhir, dan Zean ingin sampai ke sekolah Lovata sebelum kelasnya bubar. Jadi, gadis lucu itu tidak perlu menunggunya.

Zean merasa senang karena sedikit demi sedikit gadis itu kembali seperti biasanya, namun yang Zean tunggu-tunggu adalah, gadis itu kembali bermanja kepadanya.

Meski jarak dari kantor ke sekolah membutuhkan waktu yang lumayan, tetapi Zean bisa sampai sebelum sekolah itu bubar. Karena kebetulan gerbang sekolah ditutup, terpaksa Zean memarkirkan mobilnya di depan gerbang hitam yang menjulang tinggi itu.

Sembari menunggu, Zean berpikir untuk mengirim pesan kepada istri cantiknya itu, menanyakan sudah pulang atau belum. Hanya iseng saja, Zean sudah sangat merindukan istri cantiknya.

"Halo, Theo?"

Zean tidak bisa untuk tidak tersenyum saat mendengar suara lembut milik Lovata.

"Theo hari ini jemput Tata nggak?"

"Theo ih!"

"Nggak, gue lagi ada meeting, maaf, Ta," ucap Zean setelah lamunannya terbuyar.

Jangan salah paham, kenapa Zean kembali menggunakan gaya bicara yang seperti dulu, itu jelas atas permintaan Lovata, gadis itu lebih suka saat Zean menggunakan gaya bicara yang seperti itu.

"Yaudah gapapa, nanti Tata ikut sama Kak Liam aja, ya?"

Tanpa berniat untuk menjawabnya lagi, Zean langsung mematikan sambungannya sepihak. Biar saja gadis itu merasa heran atau mungkin kesal karena dirinya mematikan sambungannya begitu saja.

Melihat anak-anak Cendrawana mulai berhamburan keluar gerbang, Zean menajamkan kedua matanya, mencari keberadaan Lovata. Setelah memakai kacamata hitamnya, Zean keluar dari mobil untuk menyambut istri cantiknya.

Begitu banyak pasang mata yang melirik-lirik kepada Zean, namun, Zean sama sekali tidak meresponnya, tatapannya tetap lurus mencari seseorang.

Wajahnya semakin terlihat datar kala matanya menangkap Lovata sedang berjalan beriringan bersama seorang pria, namun Zean tetap diam, menunggu gadis itu sadar akan kehadirannya.

"Theo?" gadis berseragam putih abu itu segera berlari menghampiri Zean.

"Katanya gak jemput Tata--"

"Pamit dulu sama selingkuhan sana," Zean langsung memotong ucapan istrinya. Dagunya bergerak ke depan.

"Temen!" koreksi Lovata, menatap suaminya kesal.

Zean terkekeh singkat tanpa suara melihat wajah kesal istrinya, Zean menundukkan kepalanya dan memberi ciuman singkat di pipi kanan Lovata.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang