ALTHEO

035

Up jam segini masih rame gak yaaa?

Maaf yaaa telat up huhuuu.

Seperti biasa aku tunggu 1K VOTE N 1K KOMENNYA!!!! NEXT PART LEBIH PANJANGGGGGG DEHHHH PKOKNYAAAA BIAR KALIAN PUASSSS!!!

SELAMAT MEMBACA!

"Tata..."

Gadis itu menggigit bibir bawahnya, ragu akan jawabannya.

"Mau?" Zean terpaksa memberhentikan mobilnya di pinggir jalan untuk mendengar dan meyakinkan istrinya.

"Sayang..."

"Tapi, Tata takut," gadis pemilik tahi lalat di bibir bawah itu mencicit pelan.

"Takut kenapa?" dengan penuh kelembutan Zean membawa tubuh Lovata ke dalam dekapannya, mengusap surai hitamnya lembut, sesekali mengecup rambutnya yang beraroma shampo vanilla milk yang sudah menjadi ciri khasnya.

"Theo janji nggak boleh pergi dari Tata," gadis itu mendongakkan kepalanya agar bisa menatap manik mata tajam suaminya.

Dengan gemas Zean menggigit pelan hidung mungil istrinya, "Sampe kapanpun gue gak bakal pergi," ucapnya.

"Janji sama Tata?" Zean mengangguk sambil tersenyum di bibir seksinya.

"Tata mau," dengan sekali tarikan napas gadis itu mengucapkan dua kata yang mampu membuat hati Zean berdesir hebat.

"Ulang sekali lagi," pinta Zean berbisik.

"T-Tata mau--"

"Are you really ready, baby girl?" bisik Zean sensual tepat di telinga istri cantiknya. Telapak tangannya meremas pinggang Lovata.

Sedangkan Lovata hanya mengangguk malu dalam pelukan suaminya. Tidak tahu saja jika hatinya kini sedang merasakan takut. Sampai telapak tangannya meremas ujung jaket milik Zean.

Zean tidak henti-hentinya tersenyum, sesekali menundukkan kepalanya untuk mengecup puncak kepala Lovata. Malam ini akan menjadi malam yang paling bersejarah untuknya. Entah kenapa hatinya mendadak menghangat mendengar jawaban dari istri cantiknya.

Sampai di apartemen Zean langsung mendudukkan Lovata di pangkuannya. Kedua telapak tangannya meraup wajah cantik Lovata yang terlihat memerah.

"Theo..."

"Apa, cantik, hm?" Lovata menggigit bibir bawahnya seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ragu.

"Pake--" belum sempat Lovata menyelesaikan ucapannya, Zean sudah lebih dulu membungkam bibir Lovata dengan bibirnya. Bola mata Lovata membulat sempurna, kedua tangannya melingkar di leher Zean.

Zean semakin memperdalam ciumannya, sesekali Zean menggigit lidah Lovata agar gadis itu membalas ciumannya. Suara lenguhan Lovata terdengar ke telinganya, Zean terpaksa melepas ciumannya karena tahu gadis itu kehabisan napasnya.

"Manis," bisik Zean sembari mengusap bibir bawah Lovata.

Tanpa aba-aba lagi Zean kembali menggendong Lovata membawanya masuk ke dalam kamar. Setelah mengunci pintu kamarnya, Zean membanting tubuh Lovata dan langsung ditindih oleh tubuhnya. Memang hanya ada dirinya dan Lovata didalam apartemen ini, Zean hanya berjaga-jaga takut tiba-tiba ada yang datang.

Memang dasarnya Zean sudah dibutakan oleh gairah, tanpa berucap apapun lagi, Zean kembali melahap bibir manis istri cantiknya. Kali ini Zean benar-benar melumat habis bibir manis milik istri cantiknya membuat Lovata kewalahan karena sebelumnya Zean tidak pernah melakukannya.