038

48.5K 3.5K 1.3K
                                    

Uhuyyy, ayyowww, apaaa kabarr semuanyaaa???

Senenggg gak kesayangan kalian update???

Lagiiii padaa kangennn siapa nihhhh?? Doi? Gebetan? Apaaa akuuuu???

Ohyaa, terimakasiii 1k votenyaaa syangg kaliann bejibunnn😍

CUMA MAU NGINGETIN TANGGAN 25 NOVEMBER INSYAALLAH ALGARICK PO, JADII JANGAN SAMPE KETINGGALAN YAWWW!!!!!

JANGAN LUPA BACA CERITA 'AGRA'💖

FOLLOW IG:
@deehl.9


rasa ada yang menindih tubuhnya, perlahan Liam
membuka kedua matanya. Senyum tipis terbit di bibirnya ketika ada seorang bayi mungil tidur telungkup di dadanya.

"Pagi, abang," sapa Hanna menirukan gaya bicara seperti anak kecil.

Liam pun membalasnya dengan tersenyum tipis, tangannya bergerak mengusap punggung kecil adik kecilnya, bibirnya bergerak mencium puncak kepala adiknya lembut, "Pagi cantiknya abang."

"SAYANG!!!"

Hanna berdecak kesal mendengar teriakan dari arah luar, itu adalah suara milik Raka yang berteriak seperti di tengah hutan saja.

"Jagain sebentar, adiknya, ya?" Liam mengangguk singkat sebagai jawaban.

Langkah kecilnya berjalan memasuki kamar, ditatapnya tajam seorang lelaki yang masih duduk di atas kasur dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Apa?" sahut Hanna malas.

"Jangan keluar!!"

"Aku kasih Cia ke Liam--"

"Aku juga bisa jagain kenapa harus kasih ke Liam?" sewot Raka menatap istrinya kesal.

"Berani marah sama aku, hm?"

"Nggak, sayang, maaf," lirih Raka menundukkan kepalanya membuat Hanna tersenyum puas. Karena setelah kejadian dimana Raka menyesali semuanya, dan Hanna pun sudah memberinya hukuman dengan cara mengacuhkannya, bahkan Hanna sampai melakukan kontak dengan Angga, itu semua hanya untuk membuat suaminya sadar dan menyesal.

"Aku mau mandi, makanya aku titip Cia ke Liam," ujar Hanna sambil mengusap rambut Raka yang basah karena lelaki itu memeluk perutnya erat.

"Aku temenin mandinya, ya?" kepala Raka mendongak, matanya menatap wajah cantik istrinya. Jika mengingat kembali, betapa bodohnya dirinya mengkhianati wanita yang jelas-jelas sangat mencintainya, bahkan rela bersabar menghadapi semua segala sifatnya.

"Gak usah--"

"Aku mau temenin kamu mandi," Raka mengulang ucapannya membuat Hanna menarik napasnya sabar.

"Sayang..."

"Hmm--"

"Mandi bareng mau, ya?"

___

"Gimana?" tanya Liam kepada seseorang yang sedang menghubunginya.

"......."

Liam mendengus mendengar jawaban yang sangat tidak memuaskan itu, tanpa mengucapkan apapun lagi, Liam mematikan sambungannya sepihak, membanting ponselnya ke sembarang arah dan tidak tahu ponsel itu akan mengenai meja tepat pinggir tempat tidurnya sehingga menimbulkan suara. Dan tentunya itu membuat seorang bayi dalam gendongannya terperanjat lalu menangis.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang