ALTHEO

045

Geng? Apa kabar?

Mohon maaf aku sudah membuat kalian menunggu lama😌

Minggu ini aku masuk sekolah jadi bawaannya males mikir capee😭

Tapi kali ini aku usahain karena senin depan aku udah mulai pas, makanya aku sempetin update sekarang🙂

Terimakasih buat antusias kalian yang sudah nembusin vote sama komennya sayang kalian banyak banyakkk❤

Btw, seneng gak Altheo update lagi????

Jangan lupa vote dan komen!🔥

JANGAN LUPA JUGA BELI NOVEL ALGARICK YAW!😍🔥

SELAMAT MEMBACA

Satu minggu sudah berlalu begitu saja, dan satu minggu itu juga Zean masih belum menerima kenyataan bahwa sang mami sudah tidak ada. Bagi Zean ini semua hanyalah mimpi buruk, dan lelaki itu berpikir semuanya akan kembali seperti semula, baik-baik saja.

Namun sayangnya Zean benar-benar ditampar oleh kenyataan, dimana kehilangan sang mami bukanlah mimpi, melainkan nyata. Lelaki itu seperti kehilangan arahnya, setiap malam selalu berada di kelab malam dan pagi pulang hanya untuk berganti pakaian untuk pergi ke kantor.

Lalu bagaimana dengan Lovata? Gadis cantik bertubuh mungil namun berisi itu sudah masuk sekolah seperti biasa. Namun baginya semuanya terasa sangat berbeda. Selama gadis itu kembali ke apartemen, Zean memperlakukannya seperti orang asing.

Sedih? Tentu saja, dulu ia selalu di manjakan dan di perhatikan dengan penuh kasih sayang, tapi sekarang? Bahkan, menganggapnya ada pun Lovata tidak tahu.

Jarum jam menunjukkan pukul setengah tiga sore, itu tandanya bel pulang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.

Seorang gadis yang dibalut dengan seragam dan rambutnya yang dibiarkan tergerai indah itu terus menatap jalanan seperti tengah menunggu seseorang. Ya, dia adalah Lovata, gadis yang sudah berstatus resmi menjadi istri dari Altheo.

Sejak Lovata kembali masuk sekolah, Zean tidak pernah mengantar atau menjemputnya. Apa alasannya Lovata pun tidak tahu.

Terdengar helaan napas lelah keluar dari bibirnya, Lovata menundukkan kepalanya sembari berjalan pelan. Jarak dari sekolah ke apartemen memang membutuhkan waktu yang lumayan, dan Lovata berjalan kaki agar sampai ke apartemen. Waktu pertama kali masuk, gadis itu di antar oleh Liam, dan sejak itu Lovata mulai menghafal jalan hingga sekarang sudah mulai terbiasa.

Langkahnya terhenti ketika ponsel dalam sakunya berdering, dengan segera gadis itu mengangkat teleponnya tanpa melihat siapa yang menghubungi.

"Hal--"

"Gue tunggu di kantor, sekarang." ucap seseorang di seberang telepon.

"Tapi... Tata gak--"

"Gue gak peduli, telat, lo tau akibatnya." sambungan terputus sepihak.

"Theo kenapa jadi jahat sama Tata?" monolognya sembari menatap sendu layar ponsel.

Karena Lovata memang benar-benar tidak mengetahui dimana letak kantor Zean, akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Liam, hanya lelaki itu yang selalu membantunya.

"Kenapa, Ta? Butuh sesuatu?" suara Liam masuk setelah beberapa detik menunggu.

"Kak Liam lagi sibuk?" tanyanya ragu.