039

43.7K 3.4K 1K
                                    

Ayyowww, nungguinnn TataTheo update????

Ada yang kangennnnn merekaaa gakkk????

Btw, gimana kabar kalian hari iniii???

Terimakasiii 1K VOTE & 1K KOMENNYA SYANGG KALIANN BANYAK BANYAKKK

Monmangap jugaa telat update hehe








SELAMAT MEMBACA


Diam-diam Lovata mendengarkan pembicaraan Zean bersama teman-temannya di dalam kamar. Nampaknya mereka sedang membicarakan tentang liburan membuat Lovata memekik senang, padahal belum tentu gadis itu akan di ajak.

"Ngapain?"

Antara terkejut dan malu gadis itu hanya cengengesan tak jelas ditangkap basah oleh suaminya di belakang pintu.

"Ngapain, sayang?" Zean mengulang pertanyaannya sembari ikut berjongkok di hadapan Lovata.

"N-nggak, Tata lagi jongkok aja," alibinya sambil menyengir.

"Gue mau ngomong, sini," tangan kekarnya memegang pergelangan tangan Lovata membawanya duduk di atas kasur.

"Ngomong apa?" tanya Lovata tak sabar dengan kedua mata berbinar.

"Denger apa yang gue obrolin sama mereka?"

"Siapa?"

"Liam sama yang lain, denger?"

Lovata menggaruk dagunya yang tak gatal, bingung harus menjawab jujur atau tidak, "Kalo Tata denger, Theo marah?" tanyanya menatap Zean tak berkedip.

"Apa yang lo denger?"

"Theo sama Kak Liam mau liburan 'kan?" Zean mengangguk singkat. Tangannya terangkat untuk menyelipkan rambut cantik Lovata ke belakang telinganya, lalu beralih mengusap pipinya lembut.

"Terus kenapa? Theo mau ngomong apa? Mau ajak Tata, ya? Tata mau kok," cerocos Lovata menatap Zean dengan wajah berseri-seri.

Zean menjilat bibirnya yang terasa kering. Ingin bicara namun takut salah dan berakhir membuat Lovata marah.

"Kalo gue bilang gak boleh ikut, lo mau nurut?" Zean bicara penuh hati-hati.

Dan benar saja, dalam hitungan detik wajah yang tadinya memancarkan penuh binar, kini berubah, senyumnya benar-benar tidak terpancar lagi dari bibir mungilnya.

"Emangnya kenapa kalo Tata ikut? Takut repotin Theo, ya?"

Lelaki itu menggelengkan kepalanya, "Nggak, sayang, bukan gitu--"

"Tata mau ikut..." rengek Lovata langsung memeluk Zean erat.

"Nanti lo capek, jangan, ya?" telapak tangan kasarnya mengusap surai panjang nan lembut istri cantiknya.

"Terus kalo Tata gak ikut Tata di sini sendiri gitu?"

"Sama mami, nginep di rumah mami, mau?"

"Nggak mau... mau ikut Theo aja..."

"Sayang..."

"Theo..."

Tatapan keduanya saling bertemu, di sisi lain Zean memang tidak ingin berjauhan dengan Lovata, tapi di sisi lain juga Zean belum berani membawa Lovata bepergian jauh. Meskipun tujuannya hanya ke Bandung, tapi tetap saja menurut Zean itu jauh jika untuk Lovata.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang