054

34.2K 1.9K 201
                                    

hi pipel pipel gut morgen, apa kabar nich?

inikan yang kelen tunggu tunggu? AWAS AJA KALO SAMPE GAK RAME!!!!

sebelumnya sorry pisan aku telat karna semalem aku ada acara yaa kids kidsku

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!

HAPPY READING

Hari sudah mulai sore, namun hujan deras masih setia mengguyur kota. Sedari tadi, Lovata menahan kesal karena di rumah hanya seorang diri, jangan tanyakan kemana suaminya pergi, suami tampannya itu mendadak ada urusan kantor yang memang harus benar-benar dihadiri olehnya, hingga harus meninggalkan Lovata seorang diri.

Mengambil ponsel, Lovata berniat untuk menghubungi suaminya dan menanyakan kapan lelaki itu akan pulang.

"Kenapa, sayang, hm?"

Melihat wajah tampan Zean dari layar ponsel, entah mengapa suasana hatinya semakin memburuk, gadis berpakaian rumahan itu menekuk bibirnya seolah ingin mencari perhatian dari suaminya.

"Gue bentar lagi pulang, jangan nangis," ucap Zean dari seberang sana. Lelaki itupun terlihat gemas kepada istri cantiknya.

"Theo masih ngapain itu?" Akhirnya Lovata mengeluarkan suaranya.

Tanpa berbicara, Zean membalikan kameranya hingga terlihat di depannya itu banyak terdapat berkas-berkas.

"Banyak banget, kalo gitu nggak bakal pulang cepet," keluh Lovata.

"Gak akan gue kerjain semuanya. Udah makan?"

"Tata nungguin Theo--"

"Jangan gitu, gue gak suka, makan, kasian baby-nya, Ta," Raut wajah Zean berubah seketika, lelaki itu memperlihatkan wajah tidak sukanya kepada istri cantiknya.

"Theo kasian sama baby doang? Sama Tata nggak?"

"Nggak, lo bandel, gue gak suka," jawab Zean terang-terangan.

"Yaudah, Tata matiin," tanpa menunggu jawaban dari Zean, Lovata langsung memutuskan sambungannya.

"Kalo nanti baby lahir, kayaknya Tata punya saingan baru, tapi masa saingan Tata, anak Tata sendiri," gumam Lovata sembari mengusap perutnya yang masih terlihat rata.

🦋🦋🦋

JANGAN LUPA BACA NEW STORY AKU YAKS 'CRUEL' WAJIB BACA!!!!

Zean melongo tidak percaya saat melihat keberanian istrinya. Namun Zean mencoba memahami, mungkin Lovata memang sedang ingin bersamanya sekarang. Di tambah Zean hampir setiap hari menemani Lovata, jadi, waktu dirinya ada pekerjaan dan harus meninggalkan Lovata, gadis itu akan merasa kesepian.

"Pertemuannya dibatalin, ada kendala di sana," Itu adalah suara Liam, entah sejak kapan lelaki itu sudah duduk manis di kursi tepat hadapan Zean yang hanya terhalang oleh meja.

"Bagus, gue bisa balik sekarang," kata Zean sembari bernafas lega.

"An."

Zean yang tengah fokus memakai jas-nya, sontak mengalihkan tatapannya ke arah Liam, tidak biasanya sahabatnya ini memanggil namanya.

"Kenapa?"

"Gue perlu bantuan lo," ucap Liam, sorot matanya memancarkan keseriusan.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang