013

49.8K 3.5K 410
                                    

AYYOWWW, ALTHEO UP LAGI SENENG GAK?

YANG SELALU NUNGGU NOTIF ALTHEO ADA GAK?

YANG SENENG AKU UPDATE ALTHEO ADA?

YANG SENENG AKU RAJIN UPDATE ADA?

BIAR MAKIN RAJIN UPDATENYA, KALIAN HARUS RAJIN VOTE DAN KOMEN YA!!!!!

JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKUN deehl17

IGKU @deehl.9





-SELAMAT MEMBACA ALTHEO-

"Tumben banget si Zean belum jemput lo, Ta," ucap Cinta melirik ke arah samping dimana ada Lovata yang tengah duduk sambil menikmati jus jeruk.

"Tata juga gak tau, tapi kalo nanti Tata samperin Theo lagi, Tara dimarahin lagi," ujar gadis berseragam putih abu itu.

"Kemarin juga lo bikin gue khawatir aja, gue pikir lo diculik tiba-tiba gak ada," meski keduanya hanya bertemu di sekolah saja, tetapi Cinta sudah menganggap Lovata sebagai sahabatnya, karena menurut Cinta berteman dengan Lovata itu netral, tidak ada yang perlu di sembunyikan.

"Cicin," panggil Lovata mengalihkan tatapannya.

"Apa? Kalo ditatap begini biasanya lo mau macem-macem 'kan?" Tuduh Cinta dengan mata menyipit.

"Tata 'kan pernah bilang pengen ke toko buku sama Cicin, sekarang aja gimana?" Usul Lovata, kedua matanya berbinar mengharapkan Cinta menyetujui usulannya.

"Nggak, gue gak mau lo nanti di omelin sama si Zean," tolak Cinta mentah.

"Ih, tapikan Theo gak ada sekarang, ayo pergi aja," tangannya mulai menarik ujung almamater yang Cinta kenakan.

"Ta, jangan buat ulah deh, Ta, lo mau nanti dimarahin sama si Zean?"

"Theo nggak bakal tau, ayo makanya kita pergi sekarang," gadis itu mulai berdiri seolah bersiap akan segera pergi.

"Cicin, ayo!"

"Kalo Cicin gak mau, Tata gak mau temenan lagi sama Cicin," ucap gadis itu mengancam membuat Cinta membuang napasnya kasar.

"Lagian sekarang Tata ada uang kok, Tata dikasih ini sama Theo," gadis itu mengeluarkan black card pemberian dari Zean.

"Bukan itu masalahnya, Ta, tapi gue takut nanti ketauan sama cowok lo, lo tau 'kan gimana si Zean kalo udah marahin lo?" Ucap Cinta memberi sahabat polosnya itu pengertian.

"Sebel ah, Cicin bawa-bawa Theo terus," gadis itu kembali duduk, kedua tangannya menyilang di dada, bibir kecilnya mengerucut menandakan gadis itu tengah kesal.

"Yaudah, ayo, tapi jangan nangis kalo nanti ketauan sama cowok lo," putus Cinta sembari beranjak dari kursi. Sebenarnya Cinta kasihan kepada Lovata karena gadis itu tidak pernah bisa merasakan kebebasan seperti dirinya.

"Ayo, mau jadi gak? Asem banget tuh muka," Cinta terkekeh kala Lovata menatapnya sinis.

"Bercanda, Tata gue emang paling cantik deh," keduanya berjalan keluar dari kantin. Lovata yang pendek, selalu gampang untuk Cinta peluk.

"Naik apa nanti?" Tanya Lovata memiringkan wajahnya.

"Angkot, mau gak?" Tawar Cinta.

"Boleh, Tata juga pengen banget naik angkot," ucap gadis itu antusias.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang