050

46.4K 3.2K 2.1K
                                    

Hai bestieh apaa kabare?

Merapat sini yang seneng Altheo update!!😍

lagi males panjang lebar langsung bacaa ajaaa yaaa









SELAMAT MEMBACA



Ternyata Lovata benar-benar menepati ucapannya untuk kembali ke rumah. Tapi, jika bukan karena Zean yang kembali memaksanya Lovata sebenarnya tidak akan mau, ditambah lagi, Zean memasang wajah memelas membuat Lovata menjadi tidak tega.

Awalnya Lovata pikir Zean akan membawanya ke apartemen, tetapi ternyata Lovata salah. Ternyata Zean membawanya ke rumah baru yang terlihat lumayan mewah.

"Ini rumah Theo?" tanya Lovata, matanya bergulir melihat seisi rumah besar itu.

"Rumah Tata, sertifikat rumah ini atas nama kamu," jawab Zean seadanya.

"Tata nggak minta beliin rumah, kenapa nggak tinggal di apartemen aja?"

"Gapapa, aku mau," kata Zean.

"Ini besar banget, gimana kalo ada hantunya?"

Zean terkekeh gemas mendengar penuturan polos yang keluar dari bibir seksi istri cantiknya, "Gak ada, sayang.."

Alasan Zean memutuskan untuk pindah dari apartemen hanya satu, tidak ingin Lovata mengingat kejadian buruk yang sudah ia lakukan. Karena itu Zean memutuskan untuk pindah ke rumah yang baru saja dibeli.

"Gak seneng?"

Gadis itu menggeleng pelan, "Harga rumahnya berapa?"

"Berapapun harganya gak penting, kenapa? Gak suka sama rumahnya?"

Istri Altheo itu kembali menggelengkan kepalanya, "Tata suka."

Zean menatap wajah cantik istrinya, mengikis jarak dengannya lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Lovata. Di kecupnya singkat daun telinga istrinya, kemudian beralih ke pipi bulatnya, menciumnya lama hingga menimbulkan suara.

"Mau liat kamarnya?" bisik Zean sembari mendorong pinggang Lovata agar tubuh depannya lebih rapat dengan tubuhnya.

Tanpa mendengar jawaban istrinya terlebih dahulu, Zean lantas mengangkat tubuh istrinya, membawanya pergi menaiki tangga agar bisa sampai ke lantai dua, dimana letak kamarnya berada.

"Tata mau denger Theo ngomong kayak dulu lagi," ucap gadis itu tiba-tiba membuat Zean menundukkan kepalanya.

"Gimana?"

"Gue sayang sama lo, gitu, bisa nggak?"

"Theo nggak cocok ngomong aku-kamu, muka serem Theo gak ngedukung," ceplos Lovata diiringi dengan cengiran lebarnya.

Zean tersenyum manis sebelum kembali menghadiahi Lovata ciuman singkat di pipi bulatnya, lalu berucap, "Theo sayang Tata.."

Sejujurnya Zean merasa kehilangan, ya, kehilangan sifat cerewet istrinya. Lovata yang dulu sangat berbeda dengan Lovata yang sekarang. Zean harus bisa membuat Lovata lebih yakin lagi bahwa dirinya memang sudah benar-benar berubah, tentunya hal itu akan sedikit susah untuk Zean lakukan.

Dan entah kenapa, Zean merasa berat tubuh istrinya bertambah dua kali lipat dari sebelumnya. Zean merasakannya saat Lovata duduk di pangkuannya.

Perlahan Zean mendorong tubuh Lovata, hingga gadis itu terduduk di atas kasur. Zean pun melakukan hal yang sama, duduk di samping istrinya. Dengan sekali tarikan, Zean memindahkan Lovata ke pangkuannya.

ALTHEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang