ALTHEO

020

AYYOW, GIMANA KABARNYA HARI INI?

MASIH SETIA NUNGGU ALTHEO UP??

Keknya masih banyak silent ridersss berkeliarann dehhh flen wkwk🤭

Belum sampe target tapi aku hargain mereka yang udah selalu vote, terimakasih! Aku sayang kalian!❤

Part berujung menegangkannn sih ini, penasaran? Sebelum baca jangan lupa follow akunku dan igku @deehl.9 yaw!!!

Aku tunggu 600 VOTE!!!!! Gak bakal up kalo belum sampe target.

SELAMAT MEMBACA ALTHEO

Bola mata Lovata terbelelak ketika melihat seseorang yang kini berada dihadapannya, "N-Neal?"

Jantung Lovata terasa seperti berhenti berdetak, gadis itu menatap seorang lelaki berperawakan tinggi itu dengan kedua mata berkaca-kaca. Setelah kejadian dimana Lovata kehilangan orang tuanya, Lovata tidak pernah lagi bertemu dengan Neal, sahabat masa kecilnya.

Tatapan Lovata mendongak menatap Zean, dari sorot matanya Lovata bisa menebak jika lelaki itu terlihat ketakutan. Jadi ini alasan Zean selalu mengatakan jika dirinya takut pergi meninggalkannya? Tangan mungilnya menggenggam tangan lebar Zean seolah untuk meyakinkan.

"Lo inget gue, Ta?" Neal berjalan beberapa langkah.

"Tata inget kok, Neal apa kabar?" Tanya lovata dengan ekspresi menahan tangis.

"Gue gak baik-baik aja setelah lo hilang gitu aja," jawab Neal. Wajahnya berubah menjadi sedih. Jaraknya semakin dekat dengan Lovata. Neal sama sekali tidak memperdulikan Zean yang berada di samping gadis itu.

"Lo sama sekali gak inget gue Ta?" Lovata bergerak mundur saat Neal ingin memeluknya, gadis itu semakin mempererat genggamannya pada tangan Zean.

"Kenapa Ta? Lo gak kangen sama gue?" Gadis itu menggeleng pelan.

"Tata kangen, kenapa Neal gak pernah cari Tata?"

"Demi Tuhan, gue selalu cari lo Ta, gak pernah sedetikpun gue nyerah nyari keberadaan lo," ucap lelaki itu sungguh-sungguh.

"Lo gak mau peluk gue?" Suaranya terdengar lirih, tatapannya tidak sedetikpun terlepas dari wajah cantik Lovata.

"Gue kangen... Hampir dua tahun, dua tahun gue kehilangan lo Ta," kedua matanya terlihat berkaca-kaca.

"Gue tau selama ini lo hidup tersiksa sama dia, iya 'kan Ta? Lo dipaksa buat tinggal sama dia, iya 'kan? Jujur sama gue Ta," kini tatapannya beralih menatap Zean. Tidak tahu saja bagaimana perasaan Zean sekarang, dari wajahnya saja sudah terlihat bahwa lelaki itu tengah menahan emosinya.

"Sekarang lo gak perlu lagi rasain itu, lo pulang sama gue, ya?"

Deg