BAB 8

6.4K 132 0
                                    

Pukul 10.39 pagi

Keeoskan harinya, Arini terbangun dengan badan yang pegal-pegal. Bram benar-benar menepati kata-katanya yang akan bercinta di setiap sudut yacht. Maka dari itu mereka hari ini bangun kesiangan karena ulah Bram.

Arini bergegas bangun dan membersihkan badan. Setelah membersihkan badan, Arini langsung bersiap untuk membuatkan sarapan sekaligus makan siang untuk mereka berdua. Arini akan membuat sup toge dan ayam asam manis.

Di lain tempat, Bram yang sudah bangun langsung membersihkan diri dan segera mencari istrinya yang diyakini sedang di dapur.

Di lain tempat, Bram yang sudah bangun langsung membersihkan diri dan segera mencari istrinya yang diyakini sedang di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            (Style arini)

Benar saja istrinya sedang memasak. Dilihatnya sang istri yang Memakai kemejanya kemarin, menambah kesan seksi.

Bram mendekat dan memeluk erat tubuh Arini sambil menghirup aroma tubuh khas Arini.

Arini yang mendapatkan pelukan tiba-tiba itu dibuat kaget.

"Astaga mas. Aku kaget tau" seru Arini sambil mengaduk ayam asam manisnya.

"Mmh... Lapar. Cepetan sayang" Bram melepaskan pelukan Arini.

Semua makanan sudah jadi, Arini menyusun makanan satu persatu ke atas meja.

"Suap sayang" kata Bram dengan manja.

"Ya ampun mas.. makan sendiri kenapa sih. Aku juga lapar loh" Arini kesal suaminya ini selalu saja mencari perkara.

"Ck kan bisa sepiring berdua. Sini cepatan" paksa Bram pada Arini.

Bram menuntun Arini untuk duduk di pangkuannya, sedangkan arini hanya bisa pasrah. Mereka berdua makan dengan khidmat dengan sesekali diselingi candaan mesum dari Bram.

Saat ini mereka sedang berbaring di atas kasur.

"Mas kita pulang besok kan?" Tanya Arini.

"Hm iya" jawab Bram dengan singkat.

Tiba-tiba Bram merubah posisinya menjadi di atas Arini. Arini kaget.

"Ayo?" Tanya Bram dengan sebelah mata di kedipakan. Seketika Arini mengerti maksud suaminya.

"Kamu emang gak pernah puas yah mas" ujar Arini dengan pasrah. Karena mau menolakpun tidak akan bisa, suaminya ini tidak kenal kata Tidak saat bercinta.

Bram yang mendapatkan lampu hijau langsung saja melumat bibir Arini dan sebelah tangan mengelus vagina Arini yang masih tertutupi CD.

"Mmmhhh....ahhh... Mas satu ronde aja yah...ahh.. aku ma..sih capek" mohon Arini pada Bram.

"Baiklah" Bram kembali fokus dengan menjelajahi tubuh Arini.

Siang itu mereka habiskan dengan bercinta, hanya suara desahan yang terdengar. Bram dan Arini benar-benar menikmati honeymoon ini.

                                  ****

Saat ini Bram sedang menemani sang istri bermain ayunan di pesisir pantai. Bram dibuat tak berdaya dengan pesona Arini yang selalu melumpuhkan saraf-saraf tubuhnya.

"Mas ini menyenangkan, makasih yah mas. I love you" ucap Arini dengan gembira dan senyuman manis.

Bram yang mendengarnya tiba-tiba merasakan jantungnya berdegup dengan kencang.

"Love you to sayang" balas Bram sambil mencium kening Arini.

Arini merasa menjadi wanita paling beruntung mendapatkan Bram.

                               *****

Saat ini mereka sudah tiba di rumah, dilihatnya ayah dan ibu menyambut mereka.

"Aduh bahagianya yang habis honeymoon" goda ibu

Arini terkekeh "Hehe ibu bisa aja. Ini aku bawain oleh-oleh buat ibu dan ayah".

"Kirain oleh-oleh nya ada di sini" ucap ibu sambil mengelus perutku.

"Sabar yah nenek, masih on proses" seru Bram dengan lembut.

Aku hanya bisa tersenyum memaklumi keinginan ibu dan ayah yang sudah tak sabar menimang cucu. Seandainya pernikahan kami dari awal baik-baik saja mungkin saat ini sudah ada Bram junior di rumah ini.

Ayah datang memelukku"Putri ayah, bagaimana suka kan dengan pulaunya?" Tanya ayah.

"Iyah yah, pulaunya bagus. Arini suka, yacht juga bagus" ucapku dengan semangat

"Syukurlah kalau kau suka"

"Ayo kalian makan dulu yah, baru habis itu istirahat" ujar ibu sambil menarik tanganku.

Setelah selesai makan aku dan mas Bram memutuskan untuk beristirahat.
Kami tidur hingga menjelang petang, ibu membangunkan kami untuk bersiap makan malam.

Jujur saja semenjak pulang dari pulau aku merasa sangat capek, mungkin karena mas Bram yang selalu minta jatahnya di sana makanya aku merasa sangat letih saat ini.

                                   *****

Saat akan tidur malam tiba-tiba ponselku berbunyi. Kulihat notifikasi dari Rina. Dia minta ditemani besok ke apartemen Rio.

"Siapa sayang?" Tanya mas Bram

"Oh Rina, dia minta temani jalan-jalan. Besok aku izin yah pergi sama Rina"

"Iya pergilah. Dia pasti merindukanmu" ucap Bram sambil mengelus pipiku.

Kalau saja mas Bram tau permasalahan Rina dan Rio, mungkin saat ini dia sedang sedih dan marah. Entah sampai kapan aku harus menyembunyikan ini tapi yang jelas dalam waktu dekat ini Rina akan meminta pertemuan dua keluarga agar bisa membahas tentang pembatalan perjodohan.

Kasian Rina, aku tau dia sangat mencintai Rio tapi mau di apa kalau Rio saja tukang selingkuh begitu. Sebenarnya aku dan Rina belum memastikan bahwa Rio berselingkuh dengan mantannya. Mungkin besok saat ke apartemen Rio, aku akan meminta penjelasannya.

Aku tak mau Rina menyesali perbuatannya nanti. Semoga besok berjalan lancar.






AriniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang