Setelah memastikan Arini masuk Bara menyuruh Bram mengikutinya, mereka akan berbicara sedikit jauh dari rumah agar Arini tidak mendengar pembicaraan mereka.
"Kita bicara di mobilku" ucap Bara
Bram mengangguk mengikuti langkah Bara, tapi sepertinya dia sudah tau apa yang akan di bicarakan oleh sepupunya pasti tentang sofia.
"Kau pasti sudah tau apa yang akan kita bahas, aku yakin ayahmu sudah menelfonmu kan"
"Hm. apa yang akan kau lakukan?" tanya Bram
"Aku akan menyuruh beberapa orang untuk menjaga sekitaran rumah ini sampai aku menemukan sofia dan sampai saat itu kau harus ada di samping Arini. Aku mungkin juga akan sering ke sini dan menginap mengingat sekarang sofia bekerjasama dengan rivalku, Bernardo Ritz."
Bram menegang mendengar perkataan sepupunya, dia tau jelas siapa Bernardo Ritz yang dimaksud Bara. Bernardo Ritz adalah pengusaha Retail kaya di Eropa namanya selalu tercantum di majalah bisnis tapi semua orang tidak tau kalau kekayaan yang di dapatkannya berasal dari bisnis gelapnya. Bernardo adalah rival Bara, yang Bram tau Bernardo sangat ingin membunuh Bara karena Bara merupakan ketua mafia yang paling ditakuti di dunia, Bernardo ingin mengambil gelar itu agar semua orang tunduk padanya.
"Sebenarnya aku gak masalah jika dia masuk anggota The king, Hanya saja anggota The King tidak menyukainya karena dia sangat serakah dan arogan. Apalagi dia beberapa kali berniat membunuhku ck"
"Bagaimana bisa sofia dan bernardo bekerja sama"
"Entahlah, tapi yang paling penting sekarang kita harus ekstra hati-hati"
"Ini masalah besar bro kita melawan mafia aku sangat khawatir apalagi sekarang Arini sedang hamil besar" ucap Bram.
"Kau bicara seperti tidak tau aku Bram" Ucap Bara dengan dingin.
"Bernardo memang mafia tapi aku ketua dari para mafia, dia sendirian sedangkan kita tidak. The King akan membantumu mengingat kau adalah sepupuku"
"Kau benar. Huh apakah aku harus bergabung juga dengan kelompok kalian?" Tanya Bram
"Kau ingin jadi mafia? Kau tak pantas untuk itu, aku tak suka membuat adikku hidup di dunia kotor biar aku saja" ucap Bara.
"Entah aku harus senang atau tidak kau mengatakan itu bang"
"Masuklah, aku ada pertemuan dengan yang lain. Huh Bernardo sangat merepotkan walaupun dia sendiri tapi dia sangat pintar bersembunyi"
Bram tertawa mendengar keluh kesah sepupunya itu, baru kali ini dia mendengar sepupunya mengeluh.
"Sayang kau di mana?" Teriak Bram saat tidak melihat Arini di ruang tamu.
"Ck gak usah teriak-teriak, aku dari wc. Mana bang bara?" Ucap Arini
" Dia sudah pergi, ada urusan mendadak"
"Ooh... kamu gak pulang mas?" Tanya Arini sambil melahap martabak.
"Tidak aku akan menemanimu" jawab Bram dengan senyum manis.
Bram senang melihat Arini yang lahap makan lihatlah dia terlihat imut dan seksi. Semenjak hamil bukan hanya perut Arini yang semakin besar tapi payudara dan bokongnya juga mungkin karena dia sedang hamil tapi itu terlihat seksi dan Bram sangat ingin menyentuhnya.
"K..kenapa mas liatin aku terus?" Tanya Arini setelah sadar kalau sedari tadi Bram memperhatikannya.
"Aku sedang menahan sesuatu" jawab Bram dengan suara beratnya.
"Menahan? Apa itu?" Tanya Arini yang bingung.
Bram mendekatkan dirinya pada Arini belum sempat menghindar Bram sudah memeluk pinggang Arini mendekatkan badannya pada Arini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arini
Любовные романыArini Kusumo terpaksa menerima perjodohan yang dibuat oleh orang tuanya, dia berfikir dengan menerima perjodohan itu tidak hanya membahagiakan orang tuanya saja tapi dirinya juga karena tanpa disadari Arini mulai mencintai laki-laki yang akan dijodo...