BAB 21

3.4K 97 1
                                    

Hari ini Bram harus pergi keluar kota untuk selama seminggu, cabangnya yang berada di Kalimantan mengalami masalah jadi dia harus ke sana untuk memeriksanya.

"Aku tidak mau ikut mas" ucap Arini menolak ajakan sang suami.

Bram bersikeras mengajak Arini untuk ikut bersamanya, tetapi Arini tetap tidak mau.

"Ya sudahlah, tapi kalau mau pergi kemana-mana harus dengan orang rumah atau Marko oke?"

"Iya mas".

Mereka berdua turun bersama dengan sebelah tangan Bram merangkul pundak sang istri.

"Sayang aku pergi dulu yah...emmmuah ". Bram mencium bibir Arini.

Dia akan merindukan semua hal tentang sang istri, rasanya Bram tidak rela meninggalkan istrinya.

Dengan berat hati Bram melangkah ke mobil diikuti Nino. Ya Bram pergi bersama Nino.

"Jangan lupa kabari aku" teriak Arini saat suaminya melambaikan tangan padanya.

                               ****

Saat ini Bram  sedang perjalanan menuju hotel miliknya yang berada di Kalimantan. Selama sepekan dia dan Nino akan tinggal di sana sampai keadaan perusahaan cabangnya membaik.

Sedangkan di sisi lain Sofia yang tau akan kepergian Bram, dia menghubungi manajernya untuk mempercepat jadwal pemotretannya di Kalimantan yang sebenarnya akan di lakukan awal tahun. Hal itu dikarenakan dia ingin melancarkan rencananya untuk merebut Bram.

"Bram, apa yang kau lakukan di sini?"

Bram menoleh dan terkejut melihat Sofia, "Sofia apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Bram.

"Oh aku ada pemotretan di kota ini" ucap Sofia dengan senyum manis yang malah membuat Nino muak melihatnya.

"Benar-benar perempuan ular" lirih Nino dengan suara pelan.

"Bram kau belum menjawab pertanyaan ku"

"Aku ada urusan di sini selama sepekan"

"Wah kalau begitu kita bisa jalan-jalan bersama Bram, aku juga cuma 5 hari pemotretan dan sisanya kita bisa jalan-jalan bersama" ucap Sofia dengan antusias.

Entah kenapa Bram merasa risih dengan Sofia, mungkin karena takut istrinya cemburu.

"Tidak bisa, jadwal tuanku sangat padat jadi silahkan anda pergi jalan-jalan sendiri" ucap Nino dengan nada dingin dan datar.

Bram yang mendengar perkataan Nino merasa bersyukur karena terselamatkan dari Sofia.

Sofia mendengus mendengar perkataan Nino.

"Kan cuma sebentar, mau kan Bram? Makan siang atau malam di hotel pun tidak apa-apa" ujar Sofia kekeh pada Bram.

"nanti di liat, seperti yang di jabarkan jadwalku sangat padat" ucap Bram datar.

"Oh oke" ujar Sofia.

                                ***

Arini sedang berada di Mall bersama Mega, ayu dan sedah.

"Suami mu berapa lama di Kalimantan?" Tanya sedah.

"Seminggu" jawab Arini sambil menyedot jus mangganya.

"Lama juga"

"Makanya kita manfaatin waktu ini untuk bersenang-senang selagi suamimu pergi"  terang ayu disetujui dengan kedua sahabatnya.

Arini berpikir perkataan ayu ada benarnya karena selama ini dia sangat jarang bertemu sahabatnya semenjak menikah.

"Baiklah".

Tiba-tiba Mega tersedak."Uhuk. Apa-apaan ini, Arini coba kau lihat ini" sambil menyodorkan hpnya.

Arini melihat postingan IG dari Sofia yang baru 5 menit di posting, disitu dia melihat ada Bram di samping Sofia.

Dia tidak tahu kalau Sofia juga ada di Kalimantan. Seketika mood Arini menjadi down.

"Wah sepertinya dia pelakor, kau harus hati-hati Arini" ujar sedah.

"Bukan seperti tapi memang dia pelakor. Liat saja dia seperti sengaja mempost fotonya bersama suamimu, padahal aku yakin dia sudah tau kalau Bram sudah menikah. Dan lihat Bram saja seperti tidak nyaman" terang Mega.

Arini kembali memperhatikan foto tersebut dan ternyata benar yang dikatakan Mega, suaminya kelihatan tidak nyaman.

Ting

Arini melihat handphone nya ada pesan masuk dan ternyata itu dari Nino.

Nino
Nona jangan khawatir saya ada di samping tuan.

                                                                        Arini
                                   Kau seperti cenayang.

Nino
Saya tahu nona pasti sedang melihat postingan Sofia.

                                                                        Arini
                            Aku percayakan padamu,
                           tolong   jaga suamiku dari 
                           pelakor itu dan terima  
                           kasih nino.

Nino
Itu sudah tugas saya nona. Nona jangan khawatir. Ada saya di sini.

Arini lega karena suaminya pergi bersama Nino, coba kalau sendiri mungkin saat ini dia sedang galau.

Untung saja Nino juga ikut .

"Kalian tenang saja, di sana ada Nino. Dan Nino juga tidak akan membiarkannya. Aku baru di chat dengannya" ujar Arini sambil memperlihatkan isi chatnya dengan Nino.

"Sekretaris suami mu seperti cenayang" ucap sedah dengan kagum.

Setelah itu mereka melanjutkan acara mereka dengan bercerita banyak hal.

                               ****

Aku mau curhat sedikit. Jadi kemarin waktu hari Jumat itu aku ujian proposal dan hari itu cuman aku sendiri yang ujian. Tau kan gimana rasanya mana lagi penguji 1 ku itu dosennya agak killer tapi Alhamdulillah walaupun di tanya2 tapi tetap di berikan saran yang membangun juga untuk penguji w dan 3 malah langsung kasih saran aja.

Doakan yah semoga cepat selesai kuliahku.

AriniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang