Di dalam mobil Sofia melampiaskan amarahnya.
"Ahh... Sialan. Bagaimanapun caranya aku harus berhasil memiliki Bram". Sofia mengeluarkan handphone miliknya.
"Halo kita harus cepat bergerak, aku sudah tidak sabar." Setelah mengatakan itu Sofia langsung menutup teleponnya tanpa mendengar jawaban dari orang di seberangnya.
***
Jam 13:34
Setelah melihat jam, Bram segera merapikan berkasnya dan bersiap untuk pulang.
Dia yakin istrinya saat ini pasti belum membersihkan diri, mengingat dia menggempur Arini semalaman. Pasti istrinya tidak bisa jalan.
"Aku akan pulang" setelah mengatakan itu Bram berlalu menuju lift.
Beberapa menit kemudian Bram tiba di rumah dan langsung menuju kamarnya mengabaikan panggilan sang ibu.
"Anak itu pasti sengaja mengabaikan ku" ucap ibu dengan kesal.
Ceklek
Dugaan Bram tepat istrinya masih tertidur pulas bedanya sekarang istrinya sudah memakai daster.
"Sayang bangun" Bram mengelus pipi Arini dengan lembut.
"Enghh...mas kamu sudah pulang?" ucap Arini sambil merapatkan selimut di tubuhnya.
"Kamu sudah mandi?"
Arini mendengus saat Bram mengabaikan pertanyaan nya. "Belum, tadi ibu yang mengambilkan daster".
"Ayo aku akan membantumu mandi" tiba-tiba Bram menggendong Arini tanpa aba-aba.
"Aku bisa sendiri mas"
"Gak usah ngeyel deh, emang kamu bisa berdiri sendiri? Mas yakin kamu gak bisa jalan sekarang" ucap Bram santai dan meletakkan tubuh Arini di atas westafel.
Bram melihat wajah Arini memerah dan hal itu sungguh menggemaskan baginya.
"I..ini kan karena mas. Kalau mas gak seperti semalam pasti aku bisa jalan kok" ujar Arini dengan wajah memerahnya membuat Bram terkekeh.
"Manisnya istriku ini..emmuachh..." Bram mencium lama bibir Arini.
Setelah itu Bram membantu Arini mandi dan berpakaian. Saat ini Bram yang akan melayani Arini selama istrinya tidak bisa berjalan.
"Ish jangan di remas" ucap Arini saat mendapati tangan suaminya yang menggerayangi tubuhnya sedari tadi.
Bram mengabaikan perintah Arini dan masih modus menggerayangi tubuh sang istri.
"Kamu tunggu di sini mas juga mau mandi" setelah mengatakan itu Bram masuk ke kamar mandi.
Ceklek
Bram keluar dengan menggunakan handuk yang menutupi pinggangnya dan menurut Arini saat ini suaminya sangat seksi apalagi jika telanjang.
Arini menggelengkan kepalanya untuk menghapus pikiran kotornya dari tubuh suaminya.
Bram hanya tersenyum kecil melihat istrinya yang menggelengkan kepala entah apa yang dipikirkannya.
Selesai memakai bajunya, Bram menyusul Arini yang tengah berbaring di atas kasur.
"Kenapa pulang cepat?"
"Mas tau kamu gak bisa jalan jadi mas inisiatif mau bantu kamu mandi" ucap Bram dengan alis yang naik turun.
"Modus"
"Modus sama istri kan gak dosa".
Hari itu Bram dan Arini menghabiskan waktu berduaan di dalam kamar.
![](https://img.wattpad.com/cover/281598756-288-k55384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arini
RomanceArini Kusumo terpaksa menerima perjodohan yang dibuat oleh orang tuanya, dia berfikir dengan menerima perjodohan itu tidak hanya membahagiakan orang tuanya saja tapi dirinya juga karena tanpa disadari Arini mulai mencintai laki-laki yang akan dijodo...