ANSA - 12

123 21 1
                                    

Kicauan burung kecil di dahan pohon apel menjadi nyanyian indah pagi itu. Sejuknya bulir embun di ujung daun setidaknya memberikan kesan hidup dilingkungannya. Sorot mentari yang masih terhalang gumpalan awan tak menyurutkan aktivitas manusia untuk beberapa jam kedepan

"A', ayook"

"Iya bentar!"

Haidar dengan cepat menenggak 5 butir pil obat. Kembali menyimpannya di dalam lemari pakaian miliknya

Ia keluar dengan jauh hitam dibalut kemeja biru, juga celana jeans hitam serta sepatu Converse nya

"Kok lama?"

"Gak, tadi masukin charge laptop dulu. Yuk ah"

"Hmm"

Sepeda yang sepenuhnya dikendalikan tangan itu melaju sedikit kencang. Berharap Haidar tak terlambat mengantarkan Hana ke sekolah

"Aa' jemput gak?"

Tiba tiba Haidar menepuk jidatnya sendiri
"Duh lupa! Beneran dah. Aa' ada kerkom. Sebelum kerkom juga mau konsultasi judul skripsi"

Hana mempaut
"Terus pulangnya gimanaaaaaa? Jum'at Hana pulang gak sore sore banget. Tapi kan pada sholat Jum'at ntar"

"Gampang. Aa' kabarin nanti"

Hana menatap Haidar yang tersenyum kearahnya

"Kok- bau aa' beda ya?"

Seketika saja Haidar mengeluarkan bau mulutnya. Mencium, dan-

"Bau apa?" Tanyanya

"Lebih wangi. Mau kencan ya?"

Haidar memutar bola matanya. Sungguh, sebenarnya ia sendiri mencium bau obat obatan yang tadi ia konsumsi. Beruntung jika Hana tidak paham dengan maksudnya

"Dah, aa' kuliah. Uang jajan ada kan?"

Hana mengulurkan tangan
"Tambah. Kuota Hana abis"

Dan selembar uang berwarna merah terletak begitu saja di tangan Hana

"Dua Minggu. Kalo abis duluan bodo amat. Dah, assalamualaikum"

"Ya gak janji. Lagi banyak konten kok. Waalaikumussalam, hati hati"

"Iya"

Haidar mengendarai motor nya menuju kampus yang tak jauh dari sekolah adiknya

"Hana"

Ia menoleh. Sosok Sagara yang datang bersama dengan Sandi dibelakangnya membuat ia membalikkan badan sepenuhnya

"Iya?"

"Pak Udin. Dia-"

"Pak Udin nyuruh Lo sama Gara ke ruangannya ntar istirahat pertama"

Hana mengangguk
"Oh. Oke. Duluan ya. Mau piket"

"Iya, ati ati, Han!"-Sandi

Plak

Plak

"AAAWWWW!"

Jeritan tak main main sandi mengalihkan atensi siswa yang berlaku lalang di sekitar lobi

"Goblok nya ga usah dipanen disini! Malu maluin aja lu" omel Sagara

"Malu maluin apaan si? Orang gw aja gemes liat Lo ngomong ga kelar kelar"

"Ga jadi Mabar" ucap Sagara sambil melengang

"WOY, GA GITU KONSEPNYA!"

...
...

Atas Nama Semesta dan Athala (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang