ANSA - 33

114 20 0
                                    

Siang itu, jam pelajaran di sekolah Hana hampir kosong sepenuhnya. Berbagai stand berdiri di penjuru lapangan. Menyediakan berbagai macam jajanan yang dibuat oleh kreativitas siswanya

"Hana, Lo udah lomba puisi kan?" Tanya Zahra dengan sekantung telur gulung di tangan kirinya

"Udah sih. Besok pas akhir acara baru diumumin juaranya"

Hari ini sekolahnya berulang tahun. Pihak sekolah membebaskan siswanya selama seharian penuh bebas jam pelajaran. Asalkan mereka tidak melanggar aturan

"Liat futsal yuk" ajak Zahra

"Ngapain? Jelas kita ga masuk final juga kan"

"Liat partner debat lu"

Seenaknya Zahra menarik Hana ke lapangan indoor sekolah mereka. Lapangan indoor yang setara lapangan basket di outdoor menjadi riuh setelah salah satu pemain berhasil mencetak gol

"Nohh, liat. Ayang beb"

Pandangan Hana tertuju langsung pada sosok Sagara yang terus berlarian kesana kemari menggiring dan menendang bola di lantai. Permainannya cukup sengit karena pihak lawan terus mengimbangi poin yang di cetaknya

"Jangan melotot. Matanya jatoh gw tendang nanti. Dah ah, duduk. Pegel w berdiri Mulu"

"Iya ih, cerewet" kesal Hana

Tempat ia duduk dan tempat tim kelas Sagara bersebrangan. Jadi ia bisa leluasa melihat Sagara bermain futsal dari tempat duduknya

"Ra"

"Hm? Mau gak?" Zahra menawari Hana telur gulung yang tadi ia beli

"Gak. Gw mau tanya aja sih. Futsal berapa waktunya?"

"Ga tau. Paling ga lama mereka pindah posisi"

Benar saja. Kini kelas Sagara menjadi tepat di depannya. Meski ia masih duduk di bangku atas, ia bisa dengan jelas melihat Sagara yang nampak mengibas-ngibaskan rambutnya setelah diguyur sedikit air

Sontak saja lamunan Hana tentang Sagara buyar setelah hampir seluruh siswi disana menjerit kegirangan

"Kenapa teriak?"

"Sagara tebar pesona. Biasalah, primadona. Gw mah gak" ucap Zahra sembari terus memakan jajanan yang ia bawa sampai habis

"Kirain"

"Uhuk!"

"Lo kena-"

"Lo disini juga, Han?"

Tak ada satu orangpun yang melepas pandangan dari Hana untuk saat ini. Rasa kaget bercampur malu menguap seketika dari dalam tubuhnya

Melihat bagaimana Sagara memperbaiki tali sepatunya yang terlepas dan ia yang hanya memaku pandangan pada sosok dibawahnya

"Ehh, ya Allah. B-bangun, Gar. Gak enak diliatin. G-gw bisa benerin sendiri kok"

Sagara kembali menegakkan badannya
"Bisa jatoh kalo talinya lepas. Kan ga lucu"

"Y-ya kan gw ga liat. Udah nih udah dibenerin" ucap Hana sembari menunjukkan ujung sepatunya. Pandangan semua orang mulai teralihkan masing masing

"Lo disini juga? Udah selesai lomba baca puisi?" Tanyanya

"Udah. Besok pengumuman"

Sagara mengangguk
"Thanks. Gw ke bawah dulu. Mau lanjut lagi"

"Iya. Semoga menang"

Sosok semampai itu berlari menuruni tangga dan kembali ke arena futsal

"Ekhem, uhuk uhuk"

Atas Nama Semesta dan Athala (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang