ANSA - 38

118 20 1
                                    

Pagi itu nekad Haidar sudah bulat. Ia bersiap diri didepan cermin. Memakai ripped jaket hitam dan celana jeans senada, lalu tak lupa menyisir rambutnya. Meski harus hati hati karena rambutnya mudah rontok sejak saat itu

"Bismillah, semoga ga ada yang tersakiti disini" gumamnya

Ia keluar. Memasang raut wajah seceria mungkin, dan menyapa adik juga sang mama di meja makan

"Loh, a'? Mau kemana rapih banget gitu?" Tanya Joy sembari mengambilkan sepucuk nasi untuk Haidar

"Izin keluar ya, ma. Ada janji sama temen"

"Temen apa temen?" Selidik Hana

"3Sky, Han. Suudzon Mulu" cibirnya. Tak urung ia segera memakan hidangan yang sudah ada dihadapannya itu

"3Sky siapa?"-Joy

"Evan Evin Rasky, Ma. Kebetulan aja mereka ada suku kata Sky, ya udah gitu"

Joy mengangguk. Ketiganya makan dengan santai. Sampai Haidar dengan cepat berjalan ke arah wastafel dan mencuci piringnya

"Tumben udah selesai?" Tanya Hana

Haidar mengangguk singkat, ia meneguk susu miliknya, dan mencium tangan Joy
"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam. Aneh banget cepet cepet perginya" gumam Hana

"Mungkin temennya udah nunggu. Biarin lah, dia mau seneng seneng karena udah lulus" ucap Joy

Pikiran positif itu tak ada artinya bagi Haidar. Ia berlari keluar, dan menuju gerbang rumahnya. Membungkukkan badan ke arah saluran air, dan memuntahkan isi perutnya. Bahkan nasi yang ia makan masih berbentuk utuh

"Loh, mas? Mas kenapa? Kok muntah muntah?" Tanya seorang security yang tak sengaja lewat didepan rumahnya. Ia diberi sebotol air mineral yang ia gunakan untuk berkumur

"Pak, hehe. Ga papa, itu, ada bangkai tadi. Jangan bilang mama sama Adek saya ya. Mereka makan, nanti nafsu makannya hilang. Oh iya, makasih, pak"

"Tapi-"

Belum sempat security itu membuka mulut, sosok Haidar sudah membelah jalanan kota. Menuju satu tempat dimana banyak orang memperkuat hubungan

"Sekali aja, cuma sekali" batinnya

.

Di rumah...

Hana selesai dengan sarapannya, begitu pula Joy. Ia bangkit dan meraih piring kotor Joy

"Makasih ya. Mama beresin yang disini"

"Iya, ma. Hana sekalian sapu lantainya"

Joy mengangguk. Baru saja Hana membalikkan badan, dering ponsel mengalihkan atensinya

"Halo?"

"..."

"Ohh, mau pesan kue? Brownies?"

"..."

""Bisa, bu, bisa. Lusa ya? Baik, saya antar"

"..."

"Iyaa, terimakasih kembali"

Hana kembali setelah membawa semua perkakas makan kotor ke dapur
"Siapa, ma?"

"Itu, ibu ibu gang depan mau pesan kue buat hajatan anaknya lusa"

Hana menggumam
"Ya udah nanti Hana bantu"

"Iyaaa, mama ke kamar dulu. Hp nya lowbat"

Keduanya beranjak untuk dua tujuan berbeda. Hana yang melanjutkan tugasnya membersihkan dapur, dan Joy yang masih harus mengisi daya ponselnya

Atas Nama Semesta dan Athala (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang