Haidar tak menampik rasa senangnya karena ia berhasil menjuarai festival musik tahun ini. Setidaknya impian kecilnya untuk bisa terjun di dunia tarik suara sedikit terobati, mengingat ia tidak bisa mewujudkan impiannya itu karena harus ada disisi Hana setiap saat
"Waww, 5 Jeti nih. Traktir Sabi lah" goda Evin
Digenggaman Haidar kini terdapat uang 5 juta hasil kemenangannya, juga sebuah piala kecil
Haidar tersenyum
"Mau? Uang Lo lebih banyak dari ini, Pin""Yaudah si. Beneran dah, Lo mau apain tu uang?" Tanya Evan memastikan
Haidar mengambil 10 lembar uang dari dalam amplop
"Yang ini buat gw traktir kalian""Tumben, A'?" Tanya Hana. Bukan karena apa, Haidar tergolong pelit untuk menghamburkan uang
"Ga mau? Ya udah"
"IYA, MAU!" pekik Hana
"Sisanya untuk apa itu?" Tanya Rasky setelah beberapa saat diam
"Uang itu gak pernah yang namanya punya kita. Uang ini cuma mampir di kita. Dan uang ini juga bukan hak gw sepenuhnya"
Sosok tengil Haidar seketika menguap bersamaan dengan ia yang mengajak keempatnya makan disalah satu tempat makan khas remaja
"A' ga mau udangnya" ucap Hana melihat menu yang ada di depannya
"Nih, sisihin"
"Dar, kuliah lo gimana?" Tanya Evan
"Baik"
"Lu semester berapa si?"-Evin
"Emm... 7 kayanya ya? Eh iya, semester 7" jawab Haidar
"Udah mulai skripsian dong?"-Evan
"Belom. Kerja lapangan aja belom ngajuin. Judul skripsi juga belom buat. Males ya mahasiswa tuh disini, tau gak?" Keluh Haidar
"Ga niat berhenti kerja dulu? Om Jon pasti izinin aa' keluar bentar" saran Hana
"Ntar dulu ah. Masih pengen sibuk. Tapi bukan sibuk tugas. Kalian sendiri ga ada niatan nyusul kuliah gw?" Tanya Haidar pada tiga temannya
Si kembar 2E kompak menyenderkan badannya di sandaran kursi
"Sebenarnya mau aja. Tapi-"
"Saya males buat skripsian" sela Rasky pada Evin
"NAH! Bener. Asli, dari SMA tu gw ga suka sama yang namanya tugas. You know?" Cerca Evin
"Ya terus napa Lo ikut ikut gw buat masuk IPA?" Sindir Evan
"Bukannya ikutan, tapi mama papa nyuruh Lo jagain gw, kan? Ya udah sebagai adek yang baik gw ikut lu aja biar enak Lo nya jagain gw"
Pletak
"Ya ga sampe gitu juga dong, bangsul!" Sahut Haidar
"Kutil kuda diem deh"-Evin
"Mas Rasky sendiri gimana kerja jadi manager? Pasti enak kan, ya?" Tanya Hana pada Rasky yang tetap tenang diam mendengarkan perdebatan ketiga temannya
"Enak. Enak banget sampai mau bunuh diri aja rasanya"
"Kenapa masih idup?"-Haidar
"Mau saya mati? Ya udah ntar saya bunuh kamu dulu" acuh Rasky
"A- astaghfirullah mas Ryska" gugup Haidar melihat pelototan tajam Hana
"Beneran deh, Ky. Lo masih harus nurutin kemauan bokap Lo?"-Evin
KAMU SEDANG MEMBACA
Atas Nama Semesta dan Athala (Tamat)
Teen FictionSemesta itu unik. Seindah pertemuan dan sesedih perpisahan. Seterang Matahari dan seredup Bulan. Sejauh Mentari dan rembulan, namun sedekat senja dan fajar Seperti Semesta yang membuat kesedihan menjadi kebahagiaan Seperti Semesta yang menjelma men...