Los Angeles Amerika serikat.
"Pagi bik"sapa gadis cantik dengan dress berwarna biru brokat.
"Pagi non Dita"jawab Bik Marni yang sudah empat tahun ini menemani Dita diapartemen nya.
"Ini sarapannya non"sambung Bik Marni tersenyum hangat. Satu Minggu yang lalu Dita sudah menyelesaikan pendidikan nya dan juga dia sudah lulus dengan nilai terbaik, kedua orang tua dan kakaknya sangat bangga pada dirinya.
Dua hari yang lalu dia juga sudah wisuda, kemarin malam keluarganya sudah pulang ke Indonesia, dan satu minggu lagi dia akan kembali ketanah kelahirannya Indonesia.
"Bik aku seneng banget bentar lagi kita pulang"kata Dita sambil memeluk bik Marni.
"Non bibik gak bisa nafas"ucap Bik Marni pelan. Mendengar itu Dita segera melepas pelukannya dan tersenyum menatap bik Marni.
"Bik aku udah kangen aja deh sama Rizky dan Kayla"jawab Dita mengingat dua ponakan nya itu, anak dari Rendra dan Qila.
"Sebentar lagi kita kan pulang non"jawab Bik Marni duduk disamping Dita.
.
.
.Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang malam ini Dita dan bik Marni akan terbang dari los Angeles internasional menuju Bandara Soekarno-Hatta, kurang lebih mereka sampai di Indonesia menempuh waktu kurang lebih 18 jam.
Pesawat lepas landas pada pukul delapan malam, dan mendarat di Indonesia pukul satu siang. Perjalanan yang sangat melelahkan bagi mereka,duduk diam selama berjam-jam.
"Alhamdulillah ya non, kita udah sampe"kata Bik Marni tersenyum, Dita dan bik Marni sudah selesai mengambil barang-barang mereka.
"Dita"panggil laki-laki yang sangat Dita rindukan.
"Kakak"teriak Dita berlari menghampiri sang kakak.
"Kakak aku kangen banget"kata Dita memeluk sang kakak. Rendra tersenyum dan mengecup kepala Dita lembut. Rendra dengan segera melajukan mobilnya menuju rumah.
Pasti ayah dan bundanya sangat senang melihat adiknya sudah sampai ditanah air, sudah empat tahun lamanya Dita tidak masuk kerumah ini, rumah yang menjadi tempat tinggalnya selama delapan belas tahun.
"Assalamualaikum"teriak Dita membuka pintu utama dengan tidak sabar.
"Bunda, ayah Dita pulang"teriakan Dita membuat semua orang kaget.
"Dita"pekik Hana melihat sang putri berdiri didekat tangga, setetes air matanya jatuh, hari ini hari paling bahagia untuk keluarga ini. Putri kesayangan mereka sudah pulang dengan selamat.
Setelah kangen-kangenan yang mengharu biru, Dita diantar oleh sang bunda untuk istirahat dikamar yang selama ini dia tinggalkan. "Bunda keluar dulu kamu istirahat gih"ucap Hana tersenyum.
"Ternyata gak berubah, sama seperti saat aku tinggalkan empat tahun lalu. Dan barangnya gak ada yang pindah sedikitpun"Dita terkekeh pelan.
Dia merebahkan tubuhnya yang sangat capek karena duduk didalam pesawat, hampir satu hari satu malam dia duduk dikursi penumpang, membuat badannya sakit.
Dita tersenyum mengingat seseorang yang selama ini berada dihatinya, meskipun dia tahu tidak mungkin dia bisa bersama. Lama bergelut dengan fikirannya sendiri membuat Dita tertidur tanpa melepas sepatu yang melekat dikakinya.
Pukul 16.00
Dita terbangun dari tidur nyenyaknya karena deringan dari ponselnya. Dilihatnya tertera nama sista sahabatnya waktu SMA.
"Hallo"teriak sista dari sebrang sana.
"Jangan teriak-teriak kuping gue sakit"jawab Dita masih memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Kakakku✓
General FictionSQUEL RENILA Lulus dengan nilai terbaik dikampusnya saat umurnya belum genap 22 tahun adalah kebanggaan tersendiri bagi seorang Anindita Fadhilah. Diusianya saat ini juga dia belum pernah terikat dengan hubungan yang biasa disebut dengan pacaran. ta...