34. Nginep

2.5K 126 1
                                    

"assalamualaikum bunda"teriak Dita didepan pintu rumah orang tuanya.

"Jangan teriak-teriak"peringkat Gilang.

"Hehehe iya kak"

Ceklek.

"Bik Marni"kata Dita saat pintu terbuka.

"Eh non Dita dateng"jawab Bik Inah.

"Bunda mana bik?"tanya Dita setelah duduk disofa ruang tamu.

"Nyonya lagi pergi sama non Qila"jawab bik Inah, Dita mengangguk mengerti.

"Aku langsung kekantor, takut telat"kata Gilang pada istrinya. Setelah mengantar Gilang sampai depan rumah Dita kembali masuk kedalam untuk menemui bik Marni didapur.

"Bunda pergi kemana sih bik?"tanya Dita kembali.

"Pergi kepasar non, sebentar lagi juga pulang"jawab bik Marni, bik Marni menghampiri Dita dengan minuman dan juga cemilan yang sangat Dita sukai.

"Makasih bik"Dita memakan cemilan ditemani dengan televisi, dia bingung harus ngapain. Tasnya saja masih ada disampingnya belum dia taruh dikamarnya.

"Assalamualaikum"kata Hana dan Qila bersama. Dita masih belum menyadari jika bunda dan kakak iparnya datang dia masih asik dengan cemilannya.

"Dita"panggil Hana, saat melihat putri kesayangannya ada disini. Dita menoleh kebelakang dan tersenyum kearah bunda dan iparnya.

"Udah lama?"tanya Hana pada putrinya.

"Baru aja kok bund, oh ya aku mau nginep disini sama kak Gilang"jawab Dita memasukkan keripik kentangnya kedalam mulut.

"Beneran kamu mau nginep disini?"tanya Hana dengan wajah bahagia. Kemudian Dita mengangguk kecil.

"Hay Kay"sapa Dita pada balita yang berada digendongan kakak iparnya.

"Sini kak biar aku gendong"kata Dita mengambil Kayla dari gendongan Qila.

"Gilangnya mana?"tanya Hana yang tidak melihat menantunya.

"Kak Gilang kerja lah, ini kan masih hari kerja"jawab Dita, dia sangat gemas pada keponakan nya ini. Pipinya yang chubby dan badannya yang montok membuat balita itu tambah imut.

"Gimana kandungan kamu?"tanya Hana duduk disamping putri dan cucunya.

"Alhamdulillah baik kok bund"jawab Dita dengan senyum mengembang diwajahnya.

"Kay mau punya adik lagi gak?"tanya Dita pada balita dipangkuannya.

"Gak dit, dua aja cukup"jawab Qila tersenyum. Dita tertawa mendengar jawaban kakak iparnya.

"Kok ketawa sih?"tanya Hana menatap aneh putrinya.

"Kakak kan masih muda, gak apa-apa kali kalau punya anak lagi"jawab Dita tersenyum.

"Emang kamu mau punya anak berapa?"tanya Qila pada adik iparnya, ini salah Dita sendiri kenapa dia berkata seperti itu, itu membuatnya terjebak dalam pertanyaan nya sendiri.

"Satu aja belum lahir"jawab Dita santai. Dia ingat betul bagaimana sakitnya saat Gilang melakukan nya.

"Ya setelah lahir langsung buatain adik buat anak kamu"kata Qila, yang mendapat tatapan aneh dari Dita.

"Bunda Dita laper"rengek Dita sambil memegang perutnya. Hana tertawa melihat tingkah putrinya.

"Emang kamu belum sarapan?"tanya Hana. Dita mengangguk dengan ekspresi lucu.

"Udah, tapi laper lagi. Makanannya kan dibagi sama dedek"jawab Dita sambil mengelus perutnya.

"Yaudah ayo kedapur bunda ambilin"kata Hana, dia ingat seperti nya masih ada makanan sisa sarapan tadi.

Sahabat Kakakku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang