38. Salah paham

2.7K 118 0
                                    

Gilang sudah berangkat dari satu jam yang lalu, hari ini Dita berencana untuk membawakan makan siang untuk suaminya.

Dita duduk bersandar diranjang dengan buku ditangganya, kakinya dia lonjorkan dengan bantal dikakinya.

Selesai membaca bukunya Dita pergi kedapur untuk menyiapkan makan siang untuk suaminya, sampai di anak tangga dia melihat bik Inah yang sedang lewat dengan kemoceng ditangannya.

"Bik mau kemana?"tanya Dita pada bik Inah. Buk Inah menoleh kearah tangga. "Mau beresin meja non"jawab bik Inah.

"Bibik udah masak belum?"tanya Dita lagi. Bik Inah mengangguk kan kepalanya. Bik Inah baru saja selesai masak cumi saus Padang, ayam goreng dan tumis brokoli.

Dita segera menuju dapur untuk menyiapkan makan siang untuk suaminya, dengan senyum yang terus mengembang diwajahnya dia memasukkan makanan kedalam wadah. Setelah selesai dia bersiap untuk pergi mengantar makan siang untuk Gilang.

Dia tidak pernah lagi menaiki mobilnya, mobilnya pun sekarang berada dirumah sang bunda, "makasih pak"kata Dita pada pengemudi taksi yang ditumpangi nya.

"Pasti kak Gilang kaget aku bawa makan siang buat dia"kata Dita dengan senyum yang terus mengembang.

"Mau cari siapa mbak?"tanya salah satu karyawan yang melewati dirinya.

"Ini mbak mau nganterin makan siang buat pak Gilang"jawab Dita ramah.

"Pak Gilang nya lagi ada tamu mbak"Dita menyerngitkan dahinya saat mendengar perkataan wanita dihadapannya.

"Yaudah mbak saya permisi dulu"kata karyawan itu, Dita nampak berfikir dia harus masuk apa tidak. Tapi karena dia sangat penasaran dia membuka pintu ruangan Gilang.

Ceklek.

Saat pintu sudah terbuka, hal yang tidak pernah Dita bayangkan ada didepannya. Tubuhnya mematung beberapa saat, matanya panas dan berkaca-kaca, dadanya perih dan sesak, Jantungnya berdegup kencang.

Gilang segera melepas pelukannya dari Fani saat melihat Dita diambang pintu, Dita menatap wajah Gilang yang panik, matanya juga melirik Fani yang menunduk. "Ini kak makan siang buat kakak"kata Dita, dia berjalan kearah meja disudut ruangan dan meletakkan makanan itu disana.

"Aku pulang dulu, maaf tadi tidak mengetuk pintu dulu"sambung Dita dengan suara bergetar, sebisa mungkin dia tidak mengeluarkan air matanya. Setelah mengatakan itu Dita berlari keluar dari ruangan Gilang.

"Ahkk"teriak Gilang frustasi. Istrinya ini salah paham pada dirinya.

"Gilang ak-"perkataan Fani terhenti karena perkataan Gilang.

"Keluar dari sini"bentak Gilang mengacak rambutnya frustasi.

"Gilang aku minta maaf"kata Fani lagi, dia sangat merasa bersalah tentang kejadian ini.

"Jangan pernah temuin aku lagi ataupun Dita"kata Gilang penuh penekanan.

.
.
.

Sesekali Dita mengusap air matanya yang terus mengalir, hatinya sakit melihat suaminya memeluk wanita lain, wanita yang pernah mengisi hati suaminya.

"Hiks hiks hiks, kak Gilang jahat"gumam Dita terus menangis.

"Dibelakang aku aja sok sok an gak mau denger nama kak Fani selalu marah kalau bahas masalalu nya. Lah ini malah peluk-pelukan segala"sambungnya lagi.

"Katanya cinta sama aku eh malah peluk-pelukan sama wanita lain"Dita terus menangis sambil sesekali mengusap air matanya.

Akhirnya Dita memutuskan akan pulang kerumah orang tuanya, dia tidak mau lagi tinggal dengan suami yang suka berbohong seperti Gilang.

Sahabat Kakakku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang