Dita kembali tersenyum dan menggeleng,"ini bukan salah kakak"setelah mengucapkan itu Dita memeluk Gilang dengan erat.
Gilang juga tidak menolak itu, dia membalas pelukan Dita. Hatinya sakit melihat senyum Dita, senyum yang terpaksa untuk menutupi kesedihannya. "Apa kakak laper, biar aku buatkan sarapan"sambung Dita. Dia melepas pelukannya, kemudian tersenyum.
"Tidak, kamu istirahat saja disini, aku akan mengambilkan sarapan untukmu"jawab Gilang tersenyum. Senyuman itu senyum yang selama ini diharapkan oleh Dita.
Setelah selesai mandi Gilang turun kebawah untuk mengambil makanan, Ririn wanita itu sudah pergi kebutik karena ada sesuatu yang sangat penting.
"Ini makan lah"Dita mengangguk, tidak ada yang spesial setelah kejadian itu, sikap Gilang tetap saja dingin dan cuek.
"Kak"panggil Dita pelan. Gilang mendongok menatap istrinya yang sedang bersandar diranjang.
"Boleh gak aku kerja?"
"Aku bosen dirumah, gak ada kerjaan"Dita sangat berharap diizinkan untuk bekerja.
"Mau kerja apa?"Dita menggeleng, dia juga tidak tahu mau bekerja apa saat ini.
"Aku mau bantu mama aja dibutik"Gilang mengangguk, dia setuju jika hanya membantu mamanya dibutik pekerjaan yang tidak terlalu berat.
"Makasih kak"Dita tersenyum manis kearah gilang, melihat senyum itu jantung Gilang tidak aman.
"Kakak tidak apa-apa?"Gilang menggeleng dan bergegas pergi dari kamar.
AK grup.
"Lang Lo mau gak pergi ke Surabaya?"Rendra duduk disebelah Gilang dengan secangkir kopi.
"Iya gue mau"jawab Gilang pelan. Rendra mengangguk sebenarnya dia tidak ingin mengirim adik iparnya ini untuk kesana tapi mau bagaimana lagi.
"Tapi agak lama disana"
"Iya Rendra gue mau"Gilang sedikit kesal dengan sahabatnya ini.
"Yaelah gitu aja marah Lo"
"Lo sih nyebelin banget"Gilang berdiri tapi tidak jadi karena pintu sudah terbuka oleh dua sahabat nya.
"Aduh-aduh yang pengantin baru"goda Faris mendekati Gilang.
"Kok bisa sih Lo Lang nikah sama Dita adiknya Rendra?"sungguh Faris dan Pandu tidak habis pikir. Rendra laki-laki itu terdiam mendengar obrolan mereka.
"Kalau gitu mendingan Lo nikahin Dita aja dari dulu"sungguh mulut Faris ini menyebalkan.
"Udah lah ris, Lo mah gitu"jawab Pandu yang mengerti situasi.
"Mau nongkrong gak?"tawar Pandu melihat ketiga sahabatnya. Dengan cepat Faris mengangguk.
"Gue mau pergi ke Surabaya"jawab Gilang melirik Faris.
"Yah gak asik Lo mah, kalau Lo ndra?"tanya pandu melirik Rendra.
"Gue juga gak bisa, gue kan harus ke Surabaya juga"jawab Rendra.
"Yaudah kalau gitu habis dari Surabaya aja gimana?"kata Faris dengan tatapan memohon. Mereka berdua mengangguk secara bersama.
Malam ini Gilang dan Rendra akan berangkat ke Surabaya, hanya mereka berdua Rendra tidak pernah mengajak sekertaris nya untuk pergi keluar kota, dia rasa itu tidak perlu. "Kakak beneran mau ke Surabaya?"Dita terus saja mengikuti langkah kaki Gilang.
"Iya"jawab Gilang datar.
"Berapa lama di Surabaya?"tanya Dita penasaran, sikap cerewetnya sudah mulai kelihatan jika seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Kakakku✓
General FictionSQUEL RENILA Lulus dengan nilai terbaik dikampusnya saat umurnya belum genap 22 tahun adalah kebanggaan tersendiri bagi seorang Anindita Fadhilah. Diusianya saat ini juga dia belum pernah terikat dengan hubungan yang biasa disebut dengan pacaran. ta...