17. Bersiap

2.8K 136 0
                                    

"Cepatlah berkemas"kata Gilang tersenyum. Dita tidak kunjung menjawab dia takut menganggu pekerjaan suaminya.

"Baiklah aku akan mengemasi barang-barang mu"sambung Gilang. Dia berjalan mengambil koper Dita dan membuka lemari, melihat itu Dita segera berlari menghampiri Gilang.

"Tidak usah kak, biar aku saja"jawab Dita, pasti sangat memalukan jika Gilang mengemasi baju-baju nya termasuk celana dalam.

"Baiklah aku akan mandi dulu, siapkan bajuku"Kata Gilang. Dita mengangguk dan mengambil pakaian ganti untuk suaminya.

Setelah nya dia mengemasi baju-baju nya, ia tidak membawa terlalu banyak baju.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka, rambut basah,perut yang six pack mambuat ketampanan Gilang bertambah Dita segera menundukkan pandangannya saat sadar jika Gilang belum memakai pakaian.

"Mana pakaian ku?"tanya Gilang menghampiri Dita diranjang.

"Ini kak"jawab Dita. Dia menyerahkan pakaian Gilang dengan menunduk. Saat mendengar pintu tertutup dia mendongak kan kepala dan bernafas lega.

"Kenapa sangat malu melihat kak Gilang seperti itu"gumam Dita. Untung saja Gilang mengganti baju didalam kamar mandi.

Pukul 19.00 mereka sudah berkumpul dimeja makan, tidak ada yang bersuara hanya ada dentingan sendok dan piring yang menghiasi makan malam mereka, selesai makan malam Gilang kembali kekamarnya sedangkan Dita dia membantu mertuanya di dapur untuk mencuci piring.

"Mama seneng deh kalian mau liburan, oh ya kalau pulang jangan lupa oleh-oleh nya"kata Ririn tersenyum.

"Iya mah, tenang aja kok mama mau apa oleh-oleh nya baju apa makanan?"tanya Dita, dia belum mengerti oleh oleh yang dimaksud mertuanya.

"Bukan semua itu"jawab Ririn tersenyum aneh, Dita nampak berfikir biasanya oleh-oleh adalah kedua benda yang disebutkan tadi lalu apa oleh-oleh yang dimaksud Ririn.

"Maksutnya oleh-oleh cucu"sambung Ririn tersenyum menggoda. Dengan reflek Dita memegang perutnya, didalam sini sudah ada cucu mertuanya. Ririn memerhatikan ekspresi Dita yang kaget dan memegangi perutnya.

"Perutnya kenapa?"tanya Ririn penasaran. Dita gelagapan ingin menjawab apa sekarang kenapa dia ceroboh seperti ini.

"Perut Dita sakit mah"jawab Dita berbohong.

"Aku mau kekamar mandi dulu ya mah, maaf gak bisa nerusin bantuin mama"sambung Dita, dia Segera meninggal kan dapur dan segera menuju kamarnya.

"Hampir aja"kata Dita lega dia mengusap dadanya yang berdetak tidak menentu.

"Udah selesai bantuin mama nya?"tanya Gilang yang melihat Dita membuka pintu, Dita mengangguk dan berjalan kekamar mandi.

Selesai dari urusan kamar mandi Dita segera menaiki ranjang untuk istirahat, Gilang melihat istrinya sudah bersiap tidur pun ikut membaringkan tubuhnya.

Pukul 09.00

Gilang dan Dita akan pergi kerumah orang tua Dita, mereka akan berpamitan untuk pergi.

"Assalamualaikum"kata Dita dan Gilang.

"Waalaikumsalam"jawab bik Marni. Senyumnya mengembang melihat nona mudanya datang.

"Silahkan masuk non den"kata Bik Marni tersenyum. Bik Marni pergi kedapur untuk memberitahu Hana jika putri dan juga menantunya datang.

"Anak bunda"kata Hana tersenyum melihat Dita diruang tamu.

"Apa kabar kalian, kalian pasti mau izin liburan kan"tebak Hana. Hana memang sudah mengetahui ini sejak satu Minggu lalu karena dia yang meminta Rendra untuk memberikan cuti kepada menantunya.

"Kita baik bund"jawab Gilang tersenyum.

"Oh ya kenapa cuma seminggu perginya?"tanya Hana menatap anak dan menantunya.

"Kak Gilang kan harus kerja bund, gak bisa lama-lama nanti dipecat lagi"jawab Dita dengan sedikit bercanda.

"Mana berani kakak kamu mecat adik iparnya"kata Hana.

"Oh ya Rizky sama Kayla dimana bund?"tanya Dita. Seperti nya wanita itu lupa jika keponakan nya Rizky sudah bersekolah.

"Rizky kan sekolah"jawab Hana.

"Oh ya aku lupa, kalau Kayla mana?"tanya Dita lagi, dia sangat rindu dengan dua ponakannya ini, dia juga sangat menyukai anak-anak.

"Sebentar lagi juga turun, tadi naik keatas ganti baju"jawab Hana. Kayla mengganti bajunya karena tadi bermain tanah sehingga bajunya kotor. Gilang mengerti istrinya ini sangat suka dengan anak kecil.

Dita tersenyum melihat kakak iparnya yang menggendong Kayla, "kakak ipar"kata Dita. Dia berdiri menghampiri kakak ipar dan keponakan nya.

"Sini ikut anty"kata Dita mengambil alih gendongan Kayla, balita itu tersenyum dan mengelus pipi Dita dengan tangan kecilnya.

"Permisi nyonya ini minumannya"kata Bik Marni membawa minuman dan juga cemilan.

"Bunda mau lanjut bikin kue dulu, mau ada arisan"kata Hana. Dita dan Gilang mengangguk bersamaan.

Dita, Kayla dan Gilang bermain bersama diruang tamu, Kayla balita itu tidak berhenti tertawa karena ulah aunty nya, bagaimana tidak Dita menggelitiki perut Kayla.

"Udah ah kay, anty capek"kata Dita dengan nafas yang ngos-ngosan. Gilang mengambil Kayla dari pangkuan Dita.

"Main sama uncle dulu ya, anty nya capek"kata Gilang tersenyum. Dita ikut tersenyum melihat Gilang yang terlihat menyayangi anak kecil.

Dita mengambil minuman didepannya dan meminumnya, Gilang yang melihat itu jadi ikut haus. "Kakak haus?"tanya Dita. Gilang mengangguk sebagai jawaban.

Dita kembali mengambil minuman milik Gilang. "Ini"kata Dita menyodorkan minumannya.

"Tangannya gak bisa"jawab Gilang melirik tangannya yang memegang Kayla.

Dita mengerti dia membantu Gilang untuk minum dengan tangannya. "Udah?"tanya Dita saat Gilang melepaskan gelas dari mulutnya. Gilang mengangguk dan tersenyum.

"Mereka romantis banget ya"kata Hana yang mengintip bersama Qila dibalik tembok.

"Semoga saja setelah mereka liburan bunda dapet cucu ketiga"sambungnya lagi. Qila hanya menanggapi perkataan mertuanya dengan senyum.

"Semoga saja ya bund, Dita terlihat sangat menyayangi Gilang"kata Qila yang diangguki oleh Hana.

"Sepertinya sikap dingin Gilang bisa mencair dengan Dita sebagai penghangat nya"kata Hana yang diangguki oleh Qila.

"Bund ayo kita pergi nanti ketahuan"jawab Qila. Hana mengangguk kemudian kembali kedapur bersama Qila.

"Ini udah jam sebelas, ayo kita pulang"kata Gilang menatap Dita.

"Biar aku panggil bunda dulu"jawab Dita berdiri dengan menggendong Kayla.

"Bund, kita mau pulang"kata Dita.

"Baru jam 11 kok pulang sih Lang"kata Hana pada menantunya.

"Nanti takut macet bund"jawab Gilang tersenyum. Setelah berpamitan Dita dan Gilang pulang kerumahnya untuk bersiap-siap.

Hari ini Ririn juga tidak berangkat kebutik dia ingin mengantar anak dan menantunya kebandara.

"Kalian udah pulang?"tanya Ririn melihat Dita dan Gilang memasuki rumah.

"Udah mah"jawab Gilang. Pesawat mereka akan terbang pukul dua siang ini, jadi setengah jam sebelum terbang mereka sudah ada disana.

"Kita makan siang dulu yuk"kata Ririn. Dita membantu mertuanya menyiapkan makanan untuk makan siang.

Selesai dengan makan siang Dita dan Gilang segera bersiap untuk mandi, mereka berangkat diantar oleh Ririn karena dirumah ini tidak ada supir.

"Jangan lupa oleh-oleh yang mama minta ya"teriak Ririn saat Dita dan Gilang berjalan menjauh. Setelah memastikan Dita dan Gilang menaiki pesawat Ririn bergegas untuk pulang.

Sahabat Kakakku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang